Physiological response is one of adaptation in plant toward its environment. This is related to plant
aBstraKRespon fisiologis merupakan salah satu adaptasi tanaman terhadap lingkungannya. Hal ini sangat terkait dengan produktivitas tanaman karena terjadi perubahan mekanisme fisiologis yang akan menjadi kunci fenotipe dan produktivitas yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui respon fisiologis tanaman jagung 'Sweet Boy-02' pada perbedaan intensitas cahaya dan penyiraman serta (2) menentukan intensitas cahaya dan penyiraman yang tepat guna peningkatan produktivitas jagung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 faktor intensitas cahaya (63694, 11408 dan 3897 Lux) dan 3 faktor penyiraman (pemberian air sebanyak 2 L; 1,6 L; 1,2 L). Tiap kombinasi perlakuan dibuat tiga ulangan. Penanaman jagung dilakukan di lahan Sawitsari, Yogyakarta. Jagung dipanen saat berumur 75 hari dengan respon fisiologis yang diamati adalah kadar klorofil, kadar prolin, dan panjang akar sedangkan produktivitas jagung diukur dari berat buah tanpa kelobot. Data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam Varian (Anava) dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT) pada tingkat signifikansi 5%. Kadar klorofil dan produktivitas tanaman meningkat pada intensitas cahaya L1 (63694 Lux) dan penyiraman W1 (2 L), sedangkan kadar prolin dan panjang akar meningkat pada intensitas cahaya L1 (63694 Lux) dengan penyiraman W2 (1,6 L) dan W3 (1,2 L). Produktivitas jagung paling optimal terdapat pada kombinasi perlakuan L1 (63694 Lux) dengan penyiraman W1 (2 L) ditandai dengan berat tongkol paling besar.Kata Kunci: Adaptasi; Respon fisiologis; Produktivitas; Sweet Boy-02.