Clonality and sexual reproductive failure in remnant populations of Santalum lanceolatum (Santalaceae)

Protogynous, pollen limitation and low seed production reasoned for the dieback of Spartina anglica in coastal China

“…After these events, population size, floral display size and distance between populations began to affect the seed set and gene flow [44] leaving the population with a severe lack of genetic diversity. Decreased genetic diversity coupled with the inhibition of gene flow between populations resulted in a very low amount of viable seed sets [69]. Thus, the Chinese population of S. anglica mainly relied on asexual reproduction for generations and the species was relatively genetically uniform.…”

Variasi Karakter Pembungaan Antar Varian dan Ras Lahan Cendana Sepanjang Gradien Geografis di Gunung Sewu

“…Pada bulan Oktober 2015, Pemerintah Indonesia menyatakan gagalnya program re-introduksi cendana di Timor dan NTT (Anonim 2015), dan rendahnya viabilitas biji dianggap sebagai penyebab utamanya (Balai Penelitian Kehutanan Kupang, komunikasi pribadi). Rendahnya kualitas biji ini sangat dimungkinkan merupakan akibat dari kegagalan proses reproduksi (reproductive failure); fenomena yang juga teramati pada Santalum lanceolatum di Australia (Warburton et al 2000), S. insulare di Kepulauan Pasifik (Lhuillier et al 2006), S. album di India semenanjung (Rao et al 2007) dan India Selatan (Dani et al 2011), S. spicatum di Australia Barat (Byrne et al 2003) dan S. austrocaledonicum di New Caledonia (Bottin et al 2007). …”

“…Perbedaan struktur populasi (Byrne et al 2003;Bottin et al 2007;Dani et al 2011) dan struktur reproduksi (Rughkla et al 2006;Warburton et al 2000;Rao et al 2007;Herlihy & Eckert 2005;Barrett et al 2006;Tamla et al 2012) dapat berakibat pada berbedanya sistem perkawinan dan proses reproduksi. Hal serupa terjadi pada Santalum album di India (Rughkla et al 2006), S.…”

“…Barat (Tamla et al 2012) dan S. lanceolatum di Victoria (Warburton et al 2000), yang mengalami kegagalan pembuahan dikarenakan perbedaan struktur organ reproduksi pada beberapa varian cendana. (Warburton et al 2000;Byrne et al 2003;Rughkla et al 2006;Tamla et al 2012), Kepulauan Pasifik (Lhuillier et al 2006) dan New Caledonia (Bottin et al 2007) selama lebih dari dua dekade terakhir.…”

“…(Warburton et al 2000;Byrne et al 2003;Rughkla et al 2006;Tamla et al 2012), Kepulauan Pasifik (Lhuillier et al 2006) dan New Caledonia (Bottin et al 2007) selama lebih dari dua dekade terakhir. Namun di tempat yang dipercaya sebagai center of origin cendana, yaitu Indonesia, penelitian masih sangat terbatas, baik di Indonesia bagian Tenggara (Brand 1994;Herawan et al 2014; maupun, terutama, Indonesia bagian barat (Ratnaningrum & Indrioko, 2014, 2015 Parameter fenologi pembungaan meliputi (1) Gambar 1.…”