Perairan Karawang merupakan salah satu perairan yang dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dimana kapal-kapal besar dan kapal tanker melintasi area perairan ini. Pada bagian utara Perairan Karawang juga terdapat kegiatan pengeboran migas (minyak dan gas) sumur bor milik salah satu perusahaan minyak dan gas nasional, sehingga Perairan Karawang dan sekitarnya mempunyai resiko yang tinggi terhadap tumpahan minyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkirakan luasan pola persebaran tumpahan minyak mentah (crude oil) akibat kebocoran sumur bor di perairan Karawang dan wilayah perairan di sekitarnya. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap survei lapangan dan tahap pemodelan numerik. Pemodelan numerik terdiri dari pemodelan arus, sebaran tumpahan minyak, dan nasib (fate) minyak setelah tumpah yang masing-masing dimodelkan menggunakan model matematika dua dimensi Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan untuk menentukan lokasi pengukuran menggunakan metode purposive sampling. Trayektori Sebaran tumpahan minyak mentah (crude oil) dominan bergerak dari sumur bor pada koordinat 107°37′32.52″E dan 06°5’39”S menuju ke arah barat, bergerak dari Perairan Karawang menuju Perairan Bekasi. Hal itu terjadi karena peristiwa minyak tumpah terjadi musim timur, yakni arus dominan bergerak dari arah timur dan tenggara menuju ke arah barat dan barat laut. Daerah terdampak tumpahan minyak ini meliputi Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi, khususnya wilayah Perairan Kecamatan Muara Gembong dengan luasan sebaran tumpahan minyak sekitar 249.91 km2. Karawang waters is one of the waters crossed by the Indonesian Archipelago Sea Channel (ALKI) where large ships and tankers cross this water area. In the northern part of Karawang Waters, there is also oil and gas (oil and gas) drilling activities which are owned by one of the national oil and gas companies, so that the Karawang waters and surrounding areas have a high risk of oil spills. The purpose of this study was to estimate the extent of the distribution pattern of crude oil spills due to leakage of wells in the waters of Karawang and the surrounding waters. This research was divided into two stages, namely the field survey stage and the numerical modeling stage. Numerical modeling consists of modeling the flow, distribution of oil spills, and the fate of oil after spilling, each of which is modeled using 2 dimension mathematical model. This study uses quantitative methods and to determine the location of measurements using the purposive sampling method. Trajectory The dominant distribution of crude oil spills moves from the wellbore at coordinates 107 ° 37′32.52 ″ E and 06 ° 5'39 "S heading westward, moving from Karawang Waters to Bekasi Waters. This happened because the oil spill event occurred in the east season, which is the dominant current moving from east and southeast to west and northwest. Areas affected by the oil spill include Karawang Regency and Bekasi Regency, especially the waters of the Muara Gembong District with an area of distribution of oil spills around 249.91 km2.