Kecelakaan lalu lintas yang dialami induvidu dapat menjadi gejala trauma terdapat ingatan-ingatan yang mengganggu berupa kesulitan untuk tidur, menghindari situasi dan kewaspadaan terhadap lingkungannya. Korban kecelakaan berpotensi pada penurunan performa, gangguan psikologis seperti kecemasakan, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) bahkan depresi kondisi ini sangat menggangu kualitas peribadi subjek dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat efektivitas Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk menurunkan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) kecelakaan berkendara pada subjek sebelum dan sesudah diberi intervensi. Penelitian ini menggunakan single-case ecperimental, dengan desain A-B-A. subjek dalam penelitian ini ialah satu orang mahasiswa yang melangami trauma kecelakaan berkendara. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan SUD (Subjective Unit Distuerbance). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cognitive behavior terapy berpengaruh terhadap penurunan gejala PTSD kecelakaan berkendaaran motor pada subjek. Berdasarkan tingkat trauma subjek dari skor SUD saat Pre-test 50-90%. Intervensi 30-50%, dan setelah intervensi semakin menurun, stabil pada 10 %. Subjek mengalami perubahan yang besar, menghasilkan pikiran yang rasional, realistis, percaya diri dan perilaku tidak menghindar pada kendaraan khususnya motor. Pada perubahan skor SUD dari hasil pengukuran, observasi, wawancara, self report menunjukkan subjek berhasil mengatasi permasalahan yang dialaminya.