Ekosistem mangrove memiliki peran penting di kawasan pesisir, terutama dalam mitigasi bencana dan habitat jenis-jenis ikan dan udang. Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara dikelilingi kawasan mangrove, saat ini belum memiliki data yang komprehensif dan terbaru terkait dengan potensi struktur komunitas mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi jenis dan struktur komunitas mangrove di Kecamatan Pulau Maya. Pengambilan data dilakukan pada Juni - Agustus 2022, di 7 stasiun yang dipilih secara purposive dengan mempertimbangkan sebaran mangrove dan zonasi kawasan konservasi perairan yang telah ditetapkan. Data struktur komunitas diambil dengan plot pengamatan 10 x 10 m, tiap tegakan dengan DBH > 4 cm didata jenis, ukuran diameter dan tinggi, serta data-data lain seperti jumlah semaian, tutupan kanopi juga dicatat berdasarkan pedoman standar. Hasil menunjukkan 8 spesies mangrove ditemukan, yaitu Acanthus ilicifolius, Acrostichum aureum, Avicennia marina, Bruguiera parviflora, Nypa fruticans, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba dan Xylocarpus granatum. Kerapatan individu berkisar 800 – 1700 ind ha-1 dan nilai basal area berkisar 6,13 – 112,95 m2 ha-1.Indeks nilai penting (INP) tertinggi ditemukan pada spesies R. apiculata (94,79%). Potensi mangrove di lokasi cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa daerah lain, sehingga monitoring dan pemanfaatan yang lestari dari hasil hutan non-kayu, wisata edukasi, riset dan program padat karya berbasis masyarakat diharapkan dapat diutamakan untuk kelestarian kawasan mangrove di lokasi.