2022
DOI: 10.37367/jrtt.v1i1.6
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Comparison of UAV Drone and Online Terrain Model for Railway Route Planning

Abstract: This research tried to compare Digital Elevation Model (DEM) results from UAV Drone Survey with online DEM with a study case a railway route planning from Semarang to Demak in Central Jawa. The terrain model was resulted by Agisoft Metashape software and was compared to DEM from GoogleEarth, BING, SRTM, ASTERGDEM and DEMNAS by using Global Mapper sofware. The comparison was conducted by generating contour drawing for each model, along with graphical and statistical analysis. The results shown that the DEM Mode… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 23 publications
(27 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia, jumlah kejadian tanah longsor pada tahun 2022 sebanyak 634 kasus (BNPB, 2022). Ketidakstabilan batuan atau tanah penyusun lereng menyebabkan bencana tanah longsor (Putri, 2026;Adi et al, 2023). Sementara Souisa et al, (2016), menyatakan bahwa tanah longsor terjadi karena perpindahan material penyusun lereng, yang dapat berupa batuan asal, tanah pelapukan, tumpukan material, atau kombinasi dari material-material ini yang bergerak ke bawah dan keluar lereng atau jatuh ke kaki lereng karena gaya gravitasi.…”
unclassified
“…Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia, jumlah kejadian tanah longsor pada tahun 2022 sebanyak 634 kasus (BNPB, 2022). Ketidakstabilan batuan atau tanah penyusun lereng menyebabkan bencana tanah longsor (Putri, 2026;Adi et al, 2023). Sementara Souisa et al, (2016), menyatakan bahwa tanah longsor terjadi karena perpindahan material penyusun lereng, yang dapat berupa batuan asal, tanah pelapukan, tumpukan material, atau kombinasi dari material-material ini yang bergerak ke bawah dan keluar lereng atau jatuh ke kaki lereng karena gaya gravitasi.…”
unclassified