Penggunaan aplikasi ujian di MAN Kota Surabaya masih banyak menggunakan open source, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan. Aplikasi ujian eksiting masih terbatas fitur yang tersedia. Pengabdian masyarakat ini bertujuan mendukung sekolah mengadopsi penggunaan CBT (Computer Based Test) dalam pelaksanaan ujian. Permasalahan yang diidentifikasi meliputi kelemahan perangkat lunak eksisting dan keterbatasan literasi guru terhadap penggunaannya. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah Service Learning. Aktivitas terdiri dari survey dan pengembangan perangkat lunak CBT, pelatihan, dan pendampingan. Pelaksanaan survey awal mengidentifikasi kelemahan aplikasi eksisting yaitu menyangkut aspek efektivitas, dan fitur yang dibutuhkan tidak tersedia. Pengembangan CBT dilakukan dengan menambahkan kegunaan melalui penambahan fitur dan kemudahan. Pelatihan dan pendampingan dilakukan untuk meningkatkan penguasaan dan efektivitas penggunaan. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan peningkatan pemahaman guru akan aplikasi, kemampuan pembuatan evaluasi, kepuasan dan efektivitas penggunaan aplikasi. Selain itu output yang lain juga terpenuhi, yaitu aplikasi CBT (UHW-CBT versi MAN), modul pelatihan, buku petunjuk penggunaan, hak kekayaan intelektual, dan publikasi. Program ini telah memberikan peningkatan adopsi CBT, yang hal ini bsa dilihat dari aspek ketersediaan software CBT, penggunaan, literasi, bentuk evaluasi dan rekap, dan perangkingan nilai. Rencana tindak lanjut dari program ini adalah pendampingan berkelanjutan sesuai kebutuhan mitra.