Setiap individu maupun suatu perusahaan dapat memperoleh akses jaringan (on-demand network) sesuai kebutuhan, seperti untuk server, penyimpanan, dan aplikasi melalui pemanfaatan teknologi Cloud Computing. Google menjadi salah satu perusahaan penyedia layanan Cloud Computing melalui Google Cloud Platform (GCP) dan menyediakan beberapa layanan komputasi yang dapat digunakan oleh pengguna jika menginginkan serverless computing dalam pengelolaan servernya, yaitu Cloud Run dan App Engine. Walaupun keduanya memiliki kesamaan pada pengelolaan server dan infrastrukturnya, terdapat perbedaan yang dapat dianalisis dengan tujuan untuk dapat lebih memahami mengenai layanan serverless computing di Google Cloud Platform dan mengetahui perbedaan kedua layanan tersebut berdasarkan proses deployment suatu Profile Website. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif untuk metode pengumpulan informasi dan metode Extreme Programming untuk pengembangan website. Dengan metode tersebut, didapatkan bahwa betul tidak perlu mengkhawatirkan mengenai server maupun infrastruktunya karena telah dikelola secara penuh oleh Google dan terdapat empat hal yang menjadi perbedaan pada Cloud Run dan App Engine, yaitu berdasarkan definisi, fitur, proses deployment, dan usabilitas.