“…Mayoritas penelitian mengenai validasi SCS dilakukan di negara Eropa misalnya Belanda (López dkk., 2015), Belgia (Raes, Pommier, Neff, & Van Gucht, 2011), Hongaria (Tóth-Király, Bőthe, & Orosz, 2017, Italia (Petrocchi, Ottaviani, & Couyoumdjian, 2014;Veneziani, Fuochi, & Voci, 2017), Jerman (Coroiu dkk., 2018), Norwegia (Dundas, Svendsen, Wiker, Granli, & Schanche, 2016), Perancis (Kotsou & Leys, 2016), Portugal (Castilho, Pinto-Gouveia, & Duarte, 2015;Cunha, Xavier, & Castilho, 2016), Slovenia (Ursic, Kocjancic, & Zvelc, 2019), Spanyol (Garcia-Campayo dkk., 2014), dan Yunani (Eirini, Christos, Michael, & Anastasios, 2017;Mantzios, Wilson, & Giannou, 2015). Tidak hanya terbatas pada negara di Eropa, SCS juga telah divalidasi di negara Amerika Latin misalnya Brazil (Souza & Hutz, 2016) dan negara-negara di Asia misalnya China (Min-Ying Tsai, 2015;Zeng, Wei, Oei, & Liu, 2016), Iran (Azizi, Mohammadkhani, Foroughi, Lotfi, & Bahramkhani, 2013), Jepang (Arimitsu, 2014), dan Turki (Deniz, Kesici, & Sümer, 2008).…”