Manusia tidak dapat terlepas dari komunikasi. Dalam tatanan sejarah Alkitab, Allah yang pertama kali berkomunikasi, baik kepada manusia maupun kepada alam. Namun setelah manusia jatuh ke dalam dosa, komunikasi Allah dengan manusia dan alam menjadi rusak. Allah berinisiatif memperbaiki dan puncak dari komunikasi Allah ialah Yesus Kristus. Yesus menjadi salah satu teladan komunikator yang baik. Gereja seyogiyanya meneladani cara Yesus berkomunikasi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk meninjau kembali model komunikasi persuasif yang Yesus gunakan apakah telah memenuhi kaidah teknik-teknik dalam komunikasi persuasif. Kemudian tulisan ini juga bertujuan untuk memaparkan model komunikasi persuasif sebagai model komunikasi dalam pelayanan pastoral. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif non interaktif. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa komunikasi Yesus memenuhi kaidah komunikasi persuasif berdasarkan teknik asosiasi, integrasi, ganjaran, tataan maupun red-herring. Komunikasi persuasif dalam Yesus juga menjadi contoh bagi komunikasi dalam pelayanan pastoral gereja seperti pelayanan mimbar, pelayanan penginjilan, pelayanan konseling maupun pelayanan melalui media sosial.