Pada umumnya peternak mengunakan litter dari bahan sekam padi. Akan tetapi seiring dengan penurunan lahan persawahan, sekam padi sulit didapat dan harganya mahal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan kembali litter yang telah digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh daur ulang terhadap kualitas litter dan udara pada pemeliharaaa broiler. Metode: Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah day old chick (DOC) broiler Strain Ross Jumbo dengan rataan bobot badan 44,74±2,21 g/ekor. Perlakuan dibagi pada 3 mini closed house (LB: litter baru, LFPM: litter fermentasi pengeringan matahari, LFPA: litter fermentasi pengeringan dianginkan). Variabel meliputi kualitas litter (struktur pori, total bakteri, kadar air, daya serap) dan kualitas udara (karbon dioksida, amonia, konsentrasi hidrogen sulfida, dan debu total). Data kadar air dan daya serap litter didesain menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan dianalisis ragam (SAS 9.0). Data total bakteri, struktur pori litter dan kualitas udara dianalisis secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kembali litter yang telah didaur ulang tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air dan daya serap litter. Luas pori-pori litter pada ketiga perlakuan menunjukkan hasil yang tidak berbeda. Litter yang difermentasi dan dikeringkan dengan sinar matahari menunjukkan penurunan total bakteri total (57,75%), sedangkan litter yang difermentasi dan dianginkan (41%). Kadar karbon dioksida, amonia, hidrogen sulfida, dan debu total pada semua perlakuan berada dalam kisaran normal. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kembali litter yang telah didaur ulang tidak menurunkan kualitas litter dan kualitas udara dalam pemeliharaan ayam broiler.