The role of universities in preparing quality and reliable human resources cannot be separated from lecturer performance. Given the role, duties and responsibilities of lecturers are very important in educating students. With the still thick culture where the lecturers as main actors in the classroom who are fully responsible for the delivery of material, coupled with other tri dharma assignments such as research and community service not to mention added with other tasks that make the administrative workload of lecturers very draining time and energy. This tendency will cause gaps between lecturers due to the busyness of each lecturer which causes the relationship between lecturers to sub-optimal and tends to create a sense of individualism and affect their performance, so a social approach is needed to bridge this. For this reason, the research conducted to test the influence relationship between social capital dimensions consisting of structural dimensions, rational dimensions and cognitive dimensions on lecturer performance. The study was conducted at one private university in the city of Serang, against 58 permanent lecturers using the purposive sampling method and the Partial Least Square analysis method. The results showed that the three dimensions had the results of outer model analysis and inner model analysis that were fit and had a significant effect both partially and simultaneously, with a total influence of 72.8% while the remaining 27.2% were influenced by variables outside this research model. Cognitive dimension becomes the most dominant dimension of social capital variables on lecturer performance.
Abstrak
Peran perguruan tinggi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal tidak dapat dilepaskan dari kinerja dosen. Mengingat peran, tugas dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam mendidik mahasiswanya. Dengan masih kentalnya budaya bahwa dosen merupakan aktor utama didalam kelas yang bertanggung jawab penuh terhadap penyampaian materi ditambah dengan tugas tridharma lainnya seperti penelitian dan pengabdian masyarakat belum lagi ditambah dengan tugas lainnya yang menjadikan beban kerja dosen dari segi administratif sangat menguras waktu serta energi. Kecendrungan ini akan menyebabkan adanya gap antara dosen akibat kesibukan masing-masing dosen yang menyebabkan hubungan antara dosen menjadi tidak maksimal dan cenderung menimbulkan rasa individualisme serta berpengaruh terhadap kinerjanya, sehingga diperlukan pendekatan sosial dalam menjembatani hal tersebut. Untuk itulah penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan pengaruh dari dimensi modal sosial yang terdiri dari dimensi struktural, dimensi rasional dan dimensi kognitif terhadap kinerja dosen. Penelitian dilakukan pada salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Serang, terhadap 58 dosen tetap dengan menggunakan metode purposive sampling dan metode analisis Partial Least Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga dimensi memiliki hasil outer model analysis dan inner model analysis yang fit dan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan, dengan besarnya pengaruh total sebesar 72,8% sedangkan sisanya sebesar 27,2% dipengaruhi variabel diluar model penelitian ini. Dimensi kognitif menjadi dimensi yang paling dominan dari variabel modal sosial terhadap kinerja dosen.