Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia, terutama aspek sosial ekonomi. Banyak tempat usaha tutup dan orang-orang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan, hal itu menyebabkan banyak orang kehilangan sumber penghasilan. Hal tersebut membuat masyarakat miskin semakin terpuruk dan muncullah kelompok miskin baru. Selama pandemi ini, umat Kristen dipanggil melakukan diakonia ke dalam dan keluar gereja. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana diakonia (karitatif, reformatif, transformatif) gereja di masa pandemi dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini gereja dituntut untuk melakukan diakonia ke dalam dan keluar komunitas imannya dengan memperhatikan kebutuhan yang paling urgen. Di masa pandemi ini dengan banyaknya persoalan ekonomi, gereja dituntut lebih peka dalam pelayanan diakonia kepada mereka yang membutuhkan sebagai wujud kasih kepada sesama dan ketaatan pada perintah Allah.