Culture systems for bovine embryos

Feugang, Jean M.; Camargo, Omar; Memili, Erdoğan

doi:10.1016/j.livsci.2008.06.019

Cited by 30 publications

(22 citation statements)

References 144 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…These factors include, among others, the composition, physicochemical properties, and oxygen concentration of the culture medium and the exposure of oocytes to light (17,18). The generation of free oxygen radicals in the culture medium may have detrimental effects on the functions of embryo cells (3).…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

The effect of oleic and linoleic acids on in vitro bovineembryonic development and embryo quality

Karaşahi̇n¹,

Arıkan²

2015

Turk J Vet Anim Sci

View full text Add to dashboard Cite

IntroductionIt has been proven that the morphological and physiological quality of in vivo-derived embryos is better than that of in vitro-derived embryos (1,2). One of the major reasons for the relative inadequacy of in vitro embryonic development is the generation of reactive oxygen species (ROS) (2). ROS generation occurs as a result of the reduction of free oxygen during the metabolism of molecular oxygen required for embryonic development. The major ROS produced by the embryo itself are the superoxide anion radical, hydrogen peroxide, and the hydroxyl radical. When released at a basal level, ROS have a regulatory effect on embryonic metabolism, embryonic development, and embryo implantation (3).Oxidative stress-induced damage to the embryo arises from excessively released ROS, and these radicals pass the cell membrane, causing structural changes in cellular molecules such as lipids, proteins, and nucleic acids, which, in turn, result in mitochondrial alterations, blockage of cellular development in the embryo, excessive consumption of ATP, and apoptosis (3-5). Eventually, embryonic development is inhibited and the implantation of the embryo is negatively affected (3).Against the oxidative stress and damages caused by ROS, in vivo antioxidant defense systems, which protect the embryo, exist in both the embryo and the female reproductive tract that it resides in. These antioxidant systems include, among others, glutathione, taurine, hypotaurine, ascorbate, pyruvate, vitamin E, glutathione peroxidase, superoxide dismutase, and catalase (3). Under in vitro conditions, as the embryo depends only on the antioxidant systems it is itself equipped with against oxidative stress, additional preventive measures need to be taken (6-8). However, the elimination of oxidative stress and oxidative stress factors from the embryo culture medium is both an inevitable and complex problem. The selection of antioxidants and antioxidant doses for the supplementation of culture media can be challenging, as excessive antioxidant doses in the medium may cause negative impacts (6,9).Previous research has shown that fatty acids incorporated into in vitro culture media exhibit positive effects on oocyte maturation, fertilization, and embryonic development (10,11). The feeding of ruminants on rations of high fat content produces positive impacts on reproductive performance and enables high blastocyst

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

The effect of oleic and linoleic acids on in vitro bovineembryonic development and embryo quality

Karaşahi̇n¹,

Arıkan²

2015

Turk J Vet Anim Sci

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Menurut Gunes et al (2015) keguguran disebabkan oleh kerusakan DNA sperma dimana penggunaan protein paternal maupun maternal sangat dibutuhkan didalam proses awal embriogenesis baik untuk replikasi, transkripsi dan translasi (Memili dan First., 1999). Terjadinya kekurangan dan penyimpangan protein selama embriogenesis akan menyebabkan terganggunya perkembangan dan kelangsungan hidup embrio tersebut (Feugang et al, 2009 (Lewis dan Aitken., 2005). Tingkat kerusakan DNA sperma sangat berpengaruh terhadap perkembangan embrio (Vassilev et al, 2005) dan kerusakan DNA sperma berkorelasi positif dengan tingkat keguguran (Serafini et al, 2016).…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Keguguran Pada Sapi Dipengaruhi Oleh Tingkat Kerusakan Deoxyribonucleid Acid (Dna) Sperma

Priyanto

Budiyanto

Kusumawati

et al. 2019

JPS

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK Hubungan antara tingkat kerusakan DNA sperma dengan keguguran pada sapi belum banyak dilaporkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kerusakan DNA sperma dengan tingkat keguguran pada sapi Brahman dan sapi Bali, tingkat keguguran pada sapi Brahman dan sapi Bali belum banyak dilaporkan. Tingkat kerusakan DNA sperma diukur dengan Sperm-Bos-Halomax® dari dua straw sampel semen beku sapi Brahman (40002,40885) dan tingkat kebuntingan diukur dari tingkat keberhasilan inseminasi buatan pada 14 ekor sapi Brahman dan 14 ekor sapi Bali yang masing-masing dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok sebanyak tujuh ekor diinseminasi buatan dengan semen pejantan 40002 dengan tingkat kerusakan DNA sperma 37,11 % dan satu kelompok lagi diinseminasi buatan dengan semen pejantan 40885 dengan tingkat kerusakan DNA sperma 10,66%. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan kerusakan DNA sperma dengan tingkat keguguran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat kerusakan DNA sperma 37,11% ditemukan tingkat keguguran14,31 % pada sapi Brahman dan 28,60 % pada sapi Bali, dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada hari ke-30 dan hari ke-45. Hasil penelitian pada tingkat kerusakan DNA sperma 10,66% tidak ditemukan keguguran pada pemeriksaan USG pada hari ke-30 dan USG pada hari ke-45. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kerusakan DNA sperma 37,11 % memengaruhi keguguran pada sapi Brahman dan sapi Bali. Kerusakan DNA sperma 10,66 % tidak berpengaruh terhadap keguguran pada sapi Brahman dan sapi Bali. Kata kunci: Kerusakan DNA sperma; tingkat keguguran; sapi Brahman dan Sapi Bali

show abstract

“…Molyneux et al (2008) menjelaskan bahwa ALA memiliki peran dalam proses regenerasi dan perpanjangan masa aktif koenzim Q10. Koenzim Q10 merupakan komponen yang sangat penting dalam rantai transpor elektron mitokondria dan diperlukan untuk pembentukkan ATP, sedangkan perkembangan blastosis membutuhkan energi yang tinggi (Feugang et al, 2009). Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ALA dapat membantu memberikan energi dan embrio dapat berkembang menjadi blastosis dengan baik.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

THE EFFECT OF ALPHA LIPOIC ACID ON BLASTOCYST EMBRYO DEVELOPMENT IN VIVO IN MICE (Mus musculus) EXPOSED CIGARETTE SMOKE

2017

View full text Add to dashboard Cite

INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alpha lipoic acid (ALA) terhadap perkembangan embrio blastosis in vivo pada mencit (Mus musculus) yang terpapar asap rokok. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok faktorial 2x3. Faktor A adalah perlakuan pemberian ALA (0; 16,5 μM; 49,5 μM) per oral, dan faktor B adalah perlakuan asap rokok (dengan dan tanpa asap rokok). Pemberian asap rokok dilakukan dengan menutup kandang dengan plastik memiliki dua lubang untuk asap rokok dan aliran udara. Data yang diperoleh diolah menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 2x3, dilanjutkan uji parametrik analysis of variance (ANOVA) dan independent sample t-test, serta uji Post Hoc Duncan. Perkembangan embrio mencit mencapai tahap blastosis pada pemberian ALA dengan dosis 16,5 μM (16,00±7,12) berpengaruh nyata lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif (13,50±1,73), akan tetapi tidak berpengaruh nyata dengan ALA dosis 49,5 μM (19,25±4,03). Perkembangan embrio blastosis mencit yang terpapar dengan asap rokok (7,25±2,99), nyata lebih rendah (p<0,05) dibandingkan dengan control negatif. Ketika mencit yang terpapar asap rokok diberikan ALA, perkembangan embrio blastosis kembali normal seperti pada kontrol, dimana dosis 16,5 μM dan 49,5 μM tidak berbeda nyata. Dapat disimpulkan bahwa (1) ALA (0; 16.5 μM; 49.5 μM) ABSTRACT This study was conducted to find out effect of alpha lipoic acid (ALA) on the development of in vivo blastocyst embryo in mice (Mus musculus) exposed in cigarettes smoke. This study used 30 mice divided into 6 treatment groups factorial 2x3. Factor A is treatment of

show abstract

Culture systems for bovine embryos

Cited by 30 publications

References 144 publications

The effect of oleic and linoleic acids on in vitro bovineembryonic development and embryo quality

The effect of oleic and linoleic acids on in vitro bovineembryonic development and embryo quality

Keguguran Pada Sapi Dipengaruhi Oleh Tingkat Kerusakan Deoxyribonucleid Acid (Dna) Sperma

THE EFFECT OF ALPHA LIPOIC ACID ON BLASTOCYST EMBRYO DEVELOPMENT IN VIVO IN MICE (Mus musculus) EXPOSED CIGARETTE SMOKE

Contact Info

Product

Resources

About