Caulerpa sp ditemukan di beberapa perairan Pesisir Indonesia dikenal sebagai anggur laut dengan rasa sangat mirip dengan telur salmon, tetapi segar dan harum, tanpa bau amis telur ikan. Caulerpa lentillifera merupakan sumber nutrisi yang menjanjikan untuk masa depan karena manfaat dan komposisinya untuk konsumsi manusia. Budidaya diyakini dapat meningkatkan ketersediaan produk baik secara kuantitas maupun kuantitas, tanpa mengandalkan eksploitasi di alam. Hal menarik dari penelitian ini adalah budidaya Caulerpa lentifera dilakukan bersama budidaya Haliotis squamata. Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan air limbah budidaya abalon terhadap pertumbuhan Caulerpa lentillifera dan penggunaan pupuk pada media air dalam meningkatkan hasil produksi. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan. Parameter pertumbuhan terdiri dari bobot mutlak, jumlah ramili, dan kandungan klorofil. Budidaya Caulerpa lentillifera terintegrasi dengan Haliotis squamata menunjukkan efektifitas penggunaan air baik dari segi kuantitas maupun kualitas dalam budidaya yang terintegrasi. Analisis pertumbuhan dengan parameter laju pertumbuhan, jumlah ramili, dan kandungan klorifil menunjukkan peningkatan produksi Caulerpa lentillifera dapat dilaksanakan dengan penambahan pupuk, hal ini terbukti dapat memacu pertumbuhan, meningkatkan jumlah ramili, dan meningkatkan kandungan klorofil Caulerpa lentillifera. Pemupukan dengan proporsi N : P sebesar 16 : 4 ppm setiap hari terbukti dapat memacu peningkatan bobot mutlak, proporsi assimilator, proporsi assimilator layak jual. Caulerpa sp found in several coastal waters of Indonesia is known as sea grape with a taste very similar to salmon eggs, but fresh and fragrant, without the fishy smell of fish eggs. Caulerpa lentillifera is a promising source of nutrition for the future because of its benefits and composition for human consumption. Cultivation is believed to increase the availability of products both in quantity and quantity, without relying on exploitation in nature. The interesting thing about this research is that the cultivation of Caulerpa lentifera is carried out together with the cultivation of Haliotis squamata. This study aims to determine the effectiveness of the use of abalone cultivation wastewater on the growth of Caulerpa lentillifera and the use of fertilizers in water media in increasing production yields. The study used an experimental method with a completely randomized design with treatment. Growth parameters consisted of absolute weight, number of ramili, and chlorophyll index. The integrated cultivation of Caulerpa lentillifera with Haliotis squamata shows the effectiveness of water use both in terms of quantity and quality in integrated cultivation. Growth analysis with parameters of growth rate, number of ramili, and chlorophyll index showed an increase in Caulerpa lentillifera production could be carried out with the addition of fertilizer, this was proven to stimulate growth, increase the number of ramie, and increase the chlorophyll content of Caulerpa lentillifera. Fertilization with N : P proportion of 16 : 4 ppm every day was proven to increase absolute weight, proportion of assimilator, proportion of assimilator worth selling.