Sebagai fungsi klinikal utama dalam membangun hubungan, komunikasi dokter-pasien penting dilalui dengan tahapan proses yang memungkinkan tercapainya tujuan pelayanan kesehatan yang baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses komunikasi dokter kepada pasien di klinik kecantikan dengan merujuk pada empat tahap komunikasi terapeutik yang dikembangkan oleh Stuart dan Sundeen. Keempat tahap komunikasi terapeutik tersebut meliputi tahap persiapan, perkenalan, kerja, dan terminasi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi partisipasi terhadap dua orang dokter dan dua orang pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap persiapan dan perkenalan, dokter menggunakan tahapan komunikasi terapeutik sesuai yang dikembangkan oleh Stuart dan Sundeen. Pada tahap kerja, panduan komunikasi terapeutik kurang dijalankan dengan baik. Pada tahap terminasi, dokter membuat pasien memiliki ketergantungan pada dokter melalui pelayanan konsultasi yang lebih intens menggunakan aplikasi WhatsApp. Pasien secara intens dapat memperoleh saran-saran terkait masalah kulit dan dokter dapat memantau kondisi pasien atau menyarankan untuk kembali berkonsultasi. As the main clinical function in building relationships, the communication between doctors and patients is significant to be done through various stages to achieve respectable health services. This study aims to find out the communication process between doctors and patients in beauty clinics by referring to the four stages of therapeutic communication developed by Stuart and Sundeen. The four phases of therapeutic communication include preparation, introduction, working, and termination. This research used a qualitative approach by employing interviews with and participatory observation of two doctors and two patients. The results showed that at the preparatory and introductory stages, doctors applied therapeutic communication stages as suggested by Stuart and Sundeen. In the working stage, therapeutic communication guidelines did not implement properly. At the termination stage, the doctor made the patient dependent on the doctor through a more intense consultation service using WhatsApp. The patients could intensely obtain suggestions related to skin problems, while the doctors were more likely to encourage the patients to make an appointment with them again.