Dakwah Corporate Social Responsibility di Indonesia

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan dakwah perusahan sebagai bentuk dari program corporate social responsibility yang dilakukan Pertamina Balongan Indramayu melalui kegiatan pengembangan masyarakat pada sektor pertanian sebagai komoditas utama masyarakat mengingat di wilayah Indramayu memiliki luas areal pertanian yang cukup besar dengan tenaga kerja yang yang terlibat di sektor pertanian dan masih berada pada garis kemiskinan dan ketidakberdayaan. Konsepsi dakwah bukan hanya identik dengan tabligh tetapi meliputi semua segi kehidupan manusia untuk menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik. Prinsip utama dalam kegiatan dakwah ini untuk menumbuhkan kesadaran dan kekuatan pada masyarakat sebagai objek dakwah itu sendiri. Dakwah dalam bentuk pengembangan masyarakat sebagai proses dari serangkaian kegiatan yang mengarah pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan. Kegiatan dakwah perusahaan dilaksanakan melalui: peminjaman lahan, penguatan modal usaha, pembinaan manajemen dan usaha pertanian, pelatihan budi daya pertanian, dan pemasaran hasil pertanian.

Reconceptualisation of Corporate Social Responsibility Model in the Era of Sustainable Development

“…Improving the quality of life means the ability of humans as individual members of society to be able to respond to existing social conditions and be able to enjoy and take advantage of the environment, including existing changes and at the same time maintaining it. Alternatively, in other words, Corporate Social Responsibility is a corporate way to ensure (Ridwanullah, 2017):…”

Praktik Social Responsibility pada Pedagang Muslim Kaki Lima: Perspektif Triple Bottom Line dan Nilai-Nilai Islam

“…Social responsibility (SR) merupakan bentuk tanggungjawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan ataupun individual sebagai bukti atas kontribusinya dalam lingkup sosial dan lingkungan sekitar [5][6][7][8]. Dalam ajaran Islam, tanggung jawab sosial menjadi bagian tanggung jawab setiap umat muslim selama di dunia [9].…”

Pemberdayaan Purna TKW Berbasis Umkm Di Indramayu

“…Definisi mengenai CSR yang telah dikemukakan para ahli sebelumnya sejalan dengan landasan teoritik yang dikemukakan oleh (Elkington & Rowlands, 1999), dinyatakan bahwa kegiatan Corporate social responsibility (CSR) merupakan aktifitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan triple bottom line, yang disebut dengan 3P yakni people, planet dan profit. Selain berorientasi terhadap profit untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dan berkembang secara sustainable untuk dengan berbagai skema perlindungan sosial bagi masyarakat, serta berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (Ridwanullah, 2017).…”

“…Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan Pemberdayan Purna TKW diantaranya: (1) Sumberdaya, (2) komunikasi, dan (3) struktur organisasi yang didasarkan pada kondisi di lapangan, kesesuaian dengan teori yang digunakan, serta penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (Ridwanullah, 2017). Hal ini didukung oleh pendapat (Daraba, 2015) bahwa faktorfaktor yang berpengaruh terhadap program pemberdayaan masyarakat adalah komunikasi (communication), sumber daya (resources), disposisi (disposition), dan struktur birokrasi.…”

“…Sumberdaya merupakan kesatuan daya dukung yang melengkapi suatu kegiatan terdiri dari personalia, sarana dan prasarana, dan anggaran yang memadai. Sumber daya yang dimaksud didalamnya bisa mencakup kedalam sumberdaya manusia dalam melaksanakannya dengan dukungan kompetensi dan kuantitas personil para pelaksana kegiatan program CSR pemberdayaan Purna TKW pada sektor UMKM, dukungan sarana prasarana yang memadai serta dukungan sumberdaya finansial yang menunjang suatu kegiatan (Ridwanullah, 2017). Sumber daya manusia (SDM) merupakan pondasi yang berfunsgi sebagai tulang punggung dalam keberlangsungan suatu organisasi manapun untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.…”