2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.2230
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Gaya Pengasuhan Budaya Barat dan Timur Terhadap Perkembangan Anak

Abstract: Gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua berdampak pada perkembangan anak. Penelitian bertujuan memberikan gambaran bagaimana dampak gaya pengasuhan budaya barat dan timur terhadap perkembangan anak. Metode menggunakan studi literatur, dengan langkah-langkah pengumpulan sumber data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa gaya pengasuhan budaya barat menganut gaya pengasuhan Baumrind, Maccoby Martin. Pengasuhan Baumrind meliputi pengasuhan otoriter, otoritatif, dan permisif/… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 39 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Kecemasan dalam penelitian ini mungkin tidak tergambar karena populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Asia yang mayoritas masih menganut paham budaya timur dimana kecemasan dianggap sebagai bentuk kelemahan / kekurangan sehingga besar kemungkinan responden tidak melaporkan kecemasan yang dialami karena takut akan stigma yang kurang menyenangkan terhadap dirinya / muncul perasaan bahwa dirinya tidak akan mampu memenuhi tuntutan dalam prodi kedokteran. Kemungkinan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Indrawati et al, dimana dijelaskan anak yang dididik dengan paham budaya timur yang otoriter, pola asuh yang keras, kontrol orang tua yang tinggi akan berhubungan dengan perilaku internal dan eksternalnya, mereka menjadi khawatir dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan yang justru mendukung terjadinya kecemasan itu sendiri (Indrawati & Mutmainah, 2022).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Kecemasan dalam penelitian ini mungkin tidak tergambar karena populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Asia yang mayoritas masih menganut paham budaya timur dimana kecemasan dianggap sebagai bentuk kelemahan / kekurangan sehingga besar kemungkinan responden tidak melaporkan kecemasan yang dialami karena takut akan stigma yang kurang menyenangkan terhadap dirinya / muncul perasaan bahwa dirinya tidak akan mampu memenuhi tuntutan dalam prodi kedokteran. Kemungkinan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Indrawati et al, dimana dijelaskan anak yang dididik dengan paham budaya timur yang otoriter, pola asuh yang keras, kontrol orang tua yang tinggi akan berhubungan dengan perilaku internal dan eksternalnya, mereka menjadi khawatir dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan yang justru mendukung terjadinya kecemasan itu sendiri (Indrawati & Mutmainah, 2022).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Perilaku negatif anak yang diakibatkan oleh kesalahan pengasuhan dengan menerapkan pola otoriter. Diantaranya akan berakibat pada penurunan sikap sosial hingga 5,5 kali lebih buruk dari pada pola asuh demokratis (Rofita et al, 2021), berdampak pada penurunan kematangan emosional anak (Boediman & Desnawati, 2019), membuat anak mengalami kecanduan internet (Setiawati et al, 2021), meningkatkan perilaku bermasalah (Sumargi et al, 2020), (Indrawati & Muthmainah, 2022) seperti bullying (Krisnana et al, 2019), berakibat pada rendahnya tingkat kepercayaan diri anak (Hadi Kurniyawan et al, 2021), membuat anak semakin agresif (Pratiwi et al, 2019), mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk mempunyai sikap intoleran (Wildan & Qibtiyah, 2020), mengganggu kematangan emosional anak, menurunkan sikap self-efikasi (Preston & Salim, 2019), harga diri (Rusuli, 2021) dan menurunkan prestasi akademik (Benga Olla et al, 2018). Selain dampak negatif di atas, pola asuh ototriter juga mempunyai dampak positif seperti bisa meningkatkan kedisiplinan anak (Rofita et al, 2021) dan menambah kepatuhan terhadap orang tua (Pratiwi et al, 2019).…”
Section: Dampak Pola Pengasuhan Terhadap Perilaku Anak DI Indonesia D...unclassified
“…Akibat yang ditimbulkan oleh penerapan pola pengasuhan permisif diantaranya berisiko terhadap perkembangan sosial hingga 7,5 kali dibanding dengan pola pengasuhan demokratis (Rofita et al, 2021), seperti kesulitan dalam bergaul dengan teman-temannya (Haryani et al, 2022). Pola permisif juga mempunyai hubungan yang signifikan terhadap terhambatnya perkembangan emosional anak (Boediman & Desnawati, 2019), meningkatkan kecanduang terhadap internet (Setiawati et al, 2021), mengurangi rasa empati anak (Abdullah & Salim, 2020), cenderung menjadi pelaku dan sekaligun menjadi korban bulliying (Krisnana et al, 2019), membuat anak sulit mandiri (Indrawati & Muthmainah, 2022), menurunkan sikap percaya diri (Fatwati & Fakhruddiana, 2014) dan harga diri (Preston & Salim, 2019). Pola asuh permisif juga mempunyai dampak positif seperti meningkatkan kreatifitas anak (Setiawati et al, 2021) dan meningkatkan kemandirian anak (Abdullah & Salim, 2020).…”
Section: Dampak Pola Pengasuhan Terhadap Perilaku Anak DI Indonesia D...unclassified
“…In addition, there are individual differences in life's meaning based on culture. This starts from how the parenting model has been given to children (Indrawati & Muthmainah, 2022). The individualist culture of the West has an impact on individual initiative.…”
Section: Life Meaningfulnessmentioning
confidence: 99%