2014
DOI: 10.29244/jaree.v1i2.11803
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Kebijakan Tarif Impor Terhadap Pasar Jagung Di Indonesia

Abstract: Maize is the second largest contributor to GDP after rice in the food crops subsector in Indonesia. The domestic maize production is unable to meet the high demand. Therefore, there is a gap or imbalance between supply and demand and maize import cannot be avoided. The implementation of ASEAN Free Trade Area has reduced and eliminated tariff barriers. The objectives of the study are to: (1) identify factors that affect the supply and demand for maize, and (2) analyze the impact of changes in maize import tarif… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Nilai elastisitas harga jagung di Kabupaten Grobogan mengindikasikan bahwa petani merespon dengan cepat (responsif) terhadap perubahan harga jagung. Putri et al (2014) juga mengemukakan hal yang sama bahwa penawaran jagung sangat responsif terhadap harga jagung di tingkat petani. Temuan ini mengimplikasikan bahwa perubahan harga yang positif atau kenaikan harga jagung akan diikuti dengan meningkatnya produksi jagung, sebaliknya apabila harga jagung turun maka produksi/penawaran jagung juga menurun.…”
Section: Elastisitas Penawaran Jagungunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Nilai elastisitas harga jagung di Kabupaten Grobogan mengindikasikan bahwa petani merespon dengan cepat (responsif) terhadap perubahan harga jagung. Putri et al (2014) juga mengemukakan hal yang sama bahwa penawaran jagung sangat responsif terhadap harga jagung di tingkat petani. Temuan ini mengimplikasikan bahwa perubahan harga yang positif atau kenaikan harga jagung akan diikuti dengan meningkatnya produksi jagung, sebaliknya apabila harga jagung turun maka produksi/penawaran jagung juga menurun.…”
Section: Elastisitas Penawaran Jagungunclassified
“…Dengan demikian, setiap peningkatan luas tanam sebesar 1% penawaran jagung juga meningkat sebesar 3,26%. Hal ini sejalan dengan pendapat Putri et al (2014) bahwa produktivitas/penawaran jagung sangat responsif terhadap perubahan luas areal tanam, Erviyana (2015); Pangestika (2015) ditingkatkan dengan memperluas areal tanam sehingga luas tanam merupakan komponen penting untuk meningkatkan penawaran jagung.…”
Section: Elatisitas Perubahan Input Tetapunclassified