2018
DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v20i2.11142
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Kebijakan Upah Minimum Terhadap Migrasi Internal Di Sulawesi Selatan

Abstract: Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak kebijakan upah minimum terhadap migrasi internal. Analisis memfokuskan pada migrasi internal di Sulawesi Selatan dengan menggunakan data runtun-waktu 1995-2015. Analisis menggunakan model persamaan simultan dengan 55 persamaan struktural, dan estimasi dilakukan dengan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Hasil menunjukkan kebijakan upah minimum meningkatkan arus migrasi masuk ke kawasan Makassar, dan dalam mengantisipasinya menjadi penting untuk meningkatkan penge… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

1
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 3 publications
1
0
0
2
Order By: Relevance
“…The above events are in line with the Hariis-Todaro migration model, according to (Santoso, 2018)the industrial sector built in a rural environment will make the attractiveness of migration higher and this model predicts migration continues to flow from rural areas to urban areas or vice versa to the point where wages the minimum expected in urban areas is equivalent to actual attainable income in the rural sector.…”
Section: Population Migrationsupporting
confidence: 68%
“…The above events are in line with the Hariis-Todaro migration model, according to (Santoso, 2018)the industrial sector built in a rural environment will make the attractiveness of migration higher and this model predicts migration continues to flow from rural areas to urban areas or vice versa to the point where wages the minimum expected in urban areas is equivalent to actual attainable income in the rural sector.…”
Section: Population Migrationsupporting
confidence: 68%
“…Terdapat fenomena yang ikut mempengaruhi terbentuknya kesenjangan tersebut, yaitu brain drain disaat masyarakat memilih bermigrasi ke perkotaan untuk menempuh pendidikan hingga mencari pekerjaan lebih layak [33]. Masyarakat wilayah pinggiran Mamminasata termotivasi untuk bermigrasi ke wilayah inti [34]. Keberadaan instansi perguruan tinggi dan jenis lapangan kerja yang lebih sesuai dan beragam menjadi daya tarik tersendiri sehingga wilayah pinggiran banyak ditinggalkan sumber daya manusianya dengan kualifikasi pendidikan tertentu.…”
Section: Kesenjangan Ini Juga Terlihat Dalam Indeks Williamson Yang D...unclassified
“…Alasan menggunakan migrasi risen dalam penelitian ini karena dalam migrasi risen bisa mencerminkan perubahan jumlah orang dan perubahan arah dari waktu ke waktu atau memiliki batasan waktu sedangkan dalam migrasi seumur hidup dan migrasi total tidak adanya batasan waktu dan hanya mencerminkan dorongan migrasi sejak lahir (Kabul, 2021) Ada beberapa faktor seseorang melakukan migrasi salah satunya karena faktor penarik dari daerah tujuan yaitu UMP. Upah minimum provinsi merupakan upah yang berlaku diseluruh kabupaten/kota dalam satu provinsi maka dari itu provinsi yang memiliki nilai upah tinggi dapat menjadikan faktor penarik seseorang ingin melakukan migrasi sebab dengan upah yang tinggi akan menurunkan penyerapan tenaga kerja di daerah kota hingga 5 persen (Santoso et al, 2018). Umumnya seseorang yang akan bermigrasi pasti membandingkan terlebih dahulu penghasilan yang mereka terima di daerah asal dengan penghasilan yang nantinya akan diterima di daerah tujuan karena tingkat pendapatan ini akan menentukan kesejahteraan kehidupan mereka nantinya (Prawira, 2018).…”
Section: A Pendahuluanunclassified