Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bandwagon effect, biaya administrasi, dan fitur layanan terhadap minat bertransaksi menggunakan mobile banking di masa pandemic covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner menggunakan bantuan google form, kemudian diukur dengan skala likert. Penelitian dilakukan pada mahasiswa angkatan 2018 fakultas ekonomi Undiksha sebagai kelompok generasi milenial dengan sampel sebanyak 87 responden yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan biaya administrasi dan fitur layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat bertransaksi menggunakan mobile banking di masa pandemic covid-19. Sedangkan variabel bandwagon effect tidak berpengaruh terhadap minat bertransaksi menggunakan mobile banking di masa pandemic covid-19. Jadi, dapat disimpulkan bahwa turunan teori Technology Acceptance Model (TAM) yaitu persepsi kebermanfaatan yang dijelaskan melalui variabel biaya administrasi, dimana responden merasa bahwa biaya administrasi yang dibebankan sesuai dengan jasa yang diberikan bank kepada nasabah. Kemudian, persepsi kemudahan dijelaskan dengan variabel fitur layanan mampu menggambarkan pengaruh terhadap minat generasi milenial di kalangan mahasiswa fakultas ekonomi Undiksha. Mahasiswa sebagai nasabah merasakan adanya kemudahan dan keberagaman fitur layanan yang disediakan mobile banking. Sedangkan bandwagon effect berhubungan dengan turunan variabel Theory Of Planned Behavior (TPB) yaitu subjective norm, namun penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak memperhatikan keputusan mayoritas dalam memilih alternatif transaksi. Mereka menyesuaikan kebutuhan tanpa adanya faktor ikut-ikutan.