2022
DOI: 10.32505/anifa.v3i2.4730
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perubahan Sosial Pada Anak

Abstract: This study aims to outline the impact of the COVID-19 pandemic on social change in children. Children as social actors have changed from their routines during the covid-19 pandemic, such as: not being at school, learning remotely virtually, doing activities at home, not meeting physically with their friends, and getting used to maintaining their health following the covid-19 health protocol. Another situation faced by children is experiencing separation from parents or caregivers because parents are in isolati… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 29 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Data tersebut dikeluarkan oleh Wahana Visi Indonesia pada bulan Juli 2020, hal ini dipublikasikan WVI dalam Studi Penilaian Cepat Dampak Pandemi Covid-19 pada Anak di Indonesia yang dilakukan dengan metode kualitatif dengan melibatkan 900 rumah tangga, 943 anak di 251 desa di 35 kabupaten/kota di Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Papua, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur dengan hasil 33,8% anak masih mengalami kekerasan verbal. Bentuk perilaku kekerasan verbal tersebut antara lain meningkatnya volume suara berupa teriakan, bentakan, mengamuk, mengancam anaka, mengritik, mengejek dan juga menimpakan setiap kesalahan pada anak (5).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Data tersebut dikeluarkan oleh Wahana Visi Indonesia pada bulan Juli 2020, hal ini dipublikasikan WVI dalam Studi Penilaian Cepat Dampak Pandemi Covid-19 pada Anak di Indonesia yang dilakukan dengan metode kualitatif dengan melibatkan 900 rumah tangga, 943 anak di 251 desa di 35 kabupaten/kota di Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Papua, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur dengan hasil 33,8% anak masih mengalami kekerasan verbal. Bentuk perilaku kekerasan verbal tersebut antara lain meningkatnya volume suara berupa teriakan, bentakan, mengamuk, mengancam anaka, mengritik, mengejek dan juga menimpakan setiap kesalahan pada anak (5).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…sebagian anak. Delapan puluh juta anak di Indonesia berpotensi mengalami dampak serius akibat beragam dampak sekunder yang timbul baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Taufiq, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified