Dampak Perubahan Iklim Terhadap Permukiman Pesisir Di Kelurahan Demaan Kabupaten Jepara

Sunarti, Sri; Apriliasari, Nur Khasanah

doi:10.14710/tataloka.17.4.248-256

Cited by 3 publications

(3 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Kondisi kerentanan kemiskinan diperparah dengan perubahan iklim global juga telah memberikan dampak signifikan pada kehidupan nelayan dan sumber daya alam laut [9]. Pada Penelitian [10] Studi kasus di desa Tamansari, Probolinggo, mengungkapkan perubahan iklim membuat masyarakat nelayan tidak dapat memenuhi kehidupan hidupnya dan rentang terhadap kemiskinan, masyarakat nelayan tidak dapat menentukan musim yang terjadi karena cuaca yang tidak dapat di prediksi, jarak tempuh yang semakin jauh untuk mencari ikan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Konsep Pemukiman Nelayan Tangguh Bencana Dengan Sistem Modular: Studi Kasus Dusun Lamangkia Takalar

Aldi,

Alkatiri,

Latif

et al. 2023

JGCE

View full text Add to dashboard Cite

Wilayah pesisir yang dihuni mayoritas nelayan, dalam menjalani kehidupannya sangat bergantung kepada keberlanjutan kawasan pesisir dan sumber daya laut. Penelitian ini bertujuan mengusulkan konsep pembangunan rumah hunian modular ramah lingkungan yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat kampung nelayan di pesisir kota Takalar. Metode yang digunakan pada penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data observasi lapangan, wawancara dengan masyarakat kampung nelayan, dan studi literatur terkait permukiman nelayan dan konsep modular. Hasil penelitian mengusulkan konsep hunian pada kawasan permukiman nelayan yang tangguh bencana dengan sistem bangunan modular. Konsep modular digunakan sebagai pendekatan perancangan karena mempercepat pembangunan, efisiensi lahan, dan distribusi material yang dapat disesuaikan dengan pola perilaku dan budaya setempat. Modularitas dalam perancangan ini memungkinkan penggunaan ruang yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, untuk mendukung fungsi kegiatan penghuni yang umumnya nelayan. Konstruksi rumah panggung dengan sistem struktur balok, lantai, kolom, dinding yang dapat di-pabrikasi di luar lokasi bangunan mempermudah dalam perakitan dan mempersingkat waktu pelaksanaan. Material bangunan yang diusulkan mudah dan murah serta tahan dengan kondisi iklim pantai. Pelaksanaan dengan sistem modular ini dapat dilaksanakan oleh kelompok tukang yang menetap di sekitar permukiman, karena sistem ini mudah dilaksanakan. Diharapkan penelitian ini akan memberikan solusi untuk mengatasi masalah di wilayah pesisir Kota Takalar dan dapat diaplikasikan pada wilayah lain dengan kondisi serupa.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Konsep Pemukiman Nelayan Tangguh Bencana Dengan Sistem Modular: Studi Kasus Dusun Lamangkia Takalar

Aldi,

Alkatiri,

Latif

et al. 2023

JGCE

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Beberapa variabel yang mengalami perubahan secara signifikan di antaranya: peningkatan suhu udara, perubahan curah hujan, dan iklim ekstrem yang menyebabkan kekeringan. Beberapa komunitas pesisir Jawa juga merasakan dampak perubahan iklim berupa abrasi dan banjir rob akibat kenaikan muka air laut (Sunarti & Apriliasari 2015). Akbar et al (2017) menyatakan akibat perubahan iklim, kecelakaan nelayan saat melaut mengalami peningkatan dan berkaitan erat dengan kemiskinan yang terjadi di komunitas nelayan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Ragam Modal Perempuan Perdesaan dalam Menghadapi Perubahan Iklim di Tengah Subordinasi

Situmeang¹,

Aflaha²

2022

j. peremp.

View full text Add to dashboard Cite

Climate change causes the emergence of various phenomena in social life. This phenomenon has a tendency to increase uncertainty over the fulfillment of food, clean water needs, health, to the household economy in various communities in rural Indonesia. Women and children are the vulnerable groups who bear more of the burden of climate change. In reality, women are indirectly required to be able to strategize to meet family needs in the midst of the vulnerability of life due to climate change. The strong patriarchal pressure on Indonesian society makes the role of women often invisible and not taken into account in seeking household resilience, especially in rural and coastal areas. This paper aims to identify the characteristics and raise the story of rural and coastal women in Indonesia in the face of climate change. Another thing identified in this study is the variety of strategies used by women, as well as the challenges of subordination they experience. This study was conducted using a literature study method as well as collecting qualitative field findings on the experiences of women facing climate change in various regions in Indonesia. This study draws on the literature from 2010 to 2020 and compares it with field findings on the experiences of women in rural and coastal areas in Java and East Nusa Tenggara in the period 2019 – 2022. The results show that rural and coastal women are proven to continue to carry out various adaptation strategies that tends to be dominated by social capital in facing the challenges of climate change even though its role is not taken into account as a struggle within the community

show abstract

“…Kawasan pesisir pantai juga sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim dimana akhir-akhir ini sering terjadi perubahan cuaca dan iklim yang tidak menentu. Hal tersebut menimbulkan efek perubahan iklim, seperti kenaikan suhu, banjir, pasang surut, air asin, sedimentasi, kekeringan, angin kencang [5]. Selain itu, perkolasi yang tinggi dan daya tampung air pasir yang rendah menuntut petani untuk menjaga kelembaban tanah pada lahan dengan cara melakukan penyiraman secara intensif.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Irigasi Otomatis Berbasis Kelembaban Tanah pada Lahan Berpasir di Wilayah Pesisir Pantai

Sudarmaji

Kuncoro

Margiwiyatno

et al. 2020

JKPTB

View full text Add to dashboard Cite

Kawasan pesisir masih memiliki banyak lahan marginal yang potensial untuk budidaya pertanian. Salah satu aspek penting dalam budidaya di wilayah pesisir adalah penggunaan air yang efektif untuk pertumbuhan tanaman yang optimal. Metode irigasi tradisional tidak terlalu efektif dan berbiaya tinggi. Makalah ini menyajikan desain irigasi otomatis berdasarkan kelembaban tanah untuk lahan berpasir. Sensor kelembaban tanah berupa probe sederhana dan biaya rendah dibangun dalam sistem otomatis berbasis Arduino-Mega sebagai alat pengendali utama. Algoritma dua set point Kontrol On-Off yang dapat disesuaikan penerapannya untuk menjaga kelembaban tanah berpasir pada kisaran kapasitas lapang dan titik layu permanen. Pengujian probe kelembaban tanah menunjukkan respon yang cukup cepat dan tidak linier terhadap perubahan kelembaban tanah. Sistem irigasi dapat bekerja dengan baik pada set point yang diinginkan (antara 12% dan 20% kelembaban tanah berpasir). Pompa listrik 125W yang digunakan mampu melayani 8 sprinkler untuk tiap petak lahan (@ 1x2 m2).

show abstract

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Permukiman Pesisir Di Kelurahan Demaan Kabupaten Jepara

Cited by 3 publications

References 2 publications

Konsep Pemukiman Nelayan Tangguh Bencana Dengan Sistem Modular: Studi Kasus Dusun Lamangkia Takalar

Konsep Pemukiman Nelayan Tangguh Bencana Dengan Sistem Modular: Studi Kasus Dusun Lamangkia Takalar

Ragam Modal Perempuan Perdesaan dalam Menghadapi Perubahan Iklim di Tengah Subordinasi

Irigasi Otomatis Berbasis Kelembaban Tanah pada Lahan Berpasir di Wilayah Pesisir Pantai

Contact Info

Product

Resources

About