Dapatkah Data Geospasial Mewujudkan Tujuan Sustainable Development Goals Ke-8 Di Era Pandemi?

Abstract

Di awal tahun 2020 dunia dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19. Kemunculan Pandemi ini menyebabkan berbagai krisis, terkhususnya krisis ekonomi. Beberapa kegiatan ekonomi harus rela dikorbankan demi mendukung program pemerintah terhadap pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam mengurangi peningkatan pasien yang terjangkit COVID-19. Munculnya klaster pabrik sebagai episentrum persebaran virus menyebabkan terhentinya produksi bahkan pemutusan hubungan kerja. Akibatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapi 2,97 % serta peningkatan pengangguran mencapai 8,1- 9,2%. Hal ini menjadi permasalahan yang besar di tengah kepentingan masyarakat,bahkan bagi masyarakat krisis ekonomi lebih menakutkan dibandingkan pandemi COVID-19. Untuk mendukung rencana pembangunan keberlanjutan di tahun 2030, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang baik. Untuk itu data dari Badan Informasi Geospasial diharapkan mampu membantu mewujudkan SDGs Indonesia di era pandemi ini. Metode yang digunakan adalah sistematik literatur review. Tujuan artikel adalah untuk memetakan peranan dari Data Geospasial dalam membantu Indonesia mewujudkan SDGs ke-8. Berdasarkan temuan kami dari data Badan Informasi Geospasial dan instansi lainnya, cukup memadai untuk membantu mewujudkan SDGs ke-8. Data yang dimaksud adalah Peta Izin Usaha, Peta Hak Guna Usaha, Peta Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus, Peta Rencana Kawasan Industri dan lain-lain. Namun terdapat tingginya tumpang tindih data yang telah lama terjadi di masyarakat akan menyulitkan pemanfaatan data ini di lapangan. Saat ini pemerintah membentuk kebijakan satu peta yang diharapkan mampu secara efektif menyelesaikan tumpang tindihnya data geospasial dan secara aktif mewujudkan SDGs ke-8 di Indonesia.