Dekomposisi Produktivitas Pekerja Di Kabupaten Kampar Selama Wabah Covid-19: Analisis Shift Share

Abstract

Struktur perekonomian di Kabupaten Kampar masih didominasi oleh sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, dengan penyerap tenaga kerja terbesar. Penelitian ini akan menghitung perubahan produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan dua metode analisis, yaitu analisis Shift Share dan elastisitas output pekerjaan dengan menggunakan data tahunan yang tersedia dari Agustus 2019 sampai Agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap komponen shift share memiliki nilai yang berbeda antar sektor, ada nilai negatif dan positif. Poin penting yang dianalisis adalah sektor informasi dan komunikasi serta sektor jasa lainnya menjadi kompetitif dan tumbuh pesat sejak wabah Covid-19. Sektor pertanian, pertambangan dan penggalian serta jasa kesehatan dapat bertahan dan berkembang selama pandemi Covid-19 karena pertumbuhannya yang cepat. Demikian pula sektor industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, transportasi, akomodasi, jasa keuangan, dan jasa pendidikan berpotensi untuk dikembangkan karena daya saingnya yang relatif tinggi. Sementara itu, sektor listrik, gas dan air, serta administrasi pemerintahan tidak sesuai untuk pembangunan di Kabupaten Kampar. Sebagian besar sektor ekonomi menunjukkan koefisien elastisitas penyerapan tenaga kerja, artinya daya serap tenaga kerja masing-masing sektor di Kabupaten Kampar relatif tinggi terhadap pertumbuhan PDRB.

Melihat pergeseran struktur perekonomian jawa timur selama pandemi covid-19 dengan Analisis Shift Share

“…Sedangkan penelitian yang memakai analisis shift share selama pandemi antara lain kajian tentang pergeseran struktur ekonomi dan potensi ekonomi Kabupaten Badung di era pandemi Covid-19 yang menyimpulkan bahwa selama periode 2015-2020 Kabupaten Badung tidak mengalami pergeseran struktur perekonomian (Wijaya, 2022). Dekomposisi produktivitas Pekerja di Kabupaten Kampar selama wabah Covid-19 dengan menggunakan analisis shift share menunjukkan bahwa sektor informasi dan komunikasi serta sektor jasa lainnya menjadi sektor yang kompetitif dan tumbuh pesat semenjak pandemi Covid-19 terjadi (Kurniasih & Tampubolon, 2021). Dampak pandemi Covid-19 juga turut dirasakan hingga wilayah timur Indonesia, salah satunya Kabupaten Merauke.…”

The Changes of Employment and Labor Productivity in South Sulawesi Province, Indonesia During The Covid-19 Pandemic

“…The intensity of employment opportunities on economic growth can be known through the value of the elasticity of employment opportunities. This is because the elasticity value can help to understand the level of labor absorption capacity of each sector in the economy [5]. According to Parmadi, et al (2020), the ideal elasticity of employment can mean that the elasticity value is able to provide additional employment opportunities in the future and is able to increase productivity in each sector of employment [6].…”

“…The amount of goods or services that can be produced by labor in a certain period of time is referred to as labor productivity. According to Kurniasih & Tampubolon (2021), labor productivity is a measure of the capacity of the economy that produces volume of output in the form of goods and services, from certain inputs, such as labor, capital, resources, and others [5]. The level of productivity can be calculated using two indicators, which are fiscal indicators and price indicators.…”

“…The price indicator can be said to have a bias because the price does not always describe the true value of an item/service. However, fiscal indicators also have their own drawbacks, which are difficult to measure and can also lead to bias because they are not absolute and tend to be qualitative [5].…”