2021
DOI: 10.17977/um064v1i72021p943-957
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Demitefikasi Tokoh Rahwana dalam Kumpulan Puisi Kemelut Cinta Rahwana Karya Djoko Saryono: Tinjauan Estetika Resepsi

Abstract: This research is motivated by the strengthening tendency of Indonesian literary works in the last five decades to use wayang stories as inspiration for their creation. One of the literary works that uses wayang stories as inspiration for its creation is the collection of poems Kemelut Cinta Rahwana by Djoko Saryono. This collection of poems is a poet's reception of the Ramayana, especially the story of the character Rahwana. Based on this context, this study aims to describe (1) the stereotypical form of the m… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Aktualisasi nilai-nilai keyakinan dengan kearifan lokal yang khas memungkinkannya sebagai inspirasi lahirnya karya-karya seni bernilai tinggi yang tak hanya memberikan presentasi keindahan visual namun juga kedalaman makna. (Sasmita & Dermawan, 2021). Zainuri (2021) Beberapa penelitian terdahulu mengenai penciptaan tari berbasis akulturasi sistem religi dan kearifan lokal terbukti telah memberikan gambaran bagaimana mewujudkan karya tari yang berkarakter.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aktualisasi nilai-nilai keyakinan dengan kearifan lokal yang khas memungkinkannya sebagai inspirasi lahirnya karya-karya seni bernilai tinggi yang tak hanya memberikan presentasi keindahan visual namun juga kedalaman makna. (Sasmita & Dermawan, 2021). Zainuri (2021) Beberapa penelitian terdahulu mengenai penciptaan tari berbasis akulturasi sistem religi dan kearifan lokal terbukti telah memberikan gambaran bagaimana mewujudkan karya tari yang berkarakter.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain, mempertahankan mitos tokoh Rahwana, penyair menentang mitos tokoh Sinta dengan menjadikannya tidak tulus mencintai Rama. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Bayu Ari Sasmita dan Taufik Dermawan dengan penelitian ini adalah teori yang digunakan, meskipun selain penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Bayu Ari Sasmita dan Taufik Dermawan sama-sama untuk mengungkap makna, namun teori estetika resepsi menekankan peran pembaca sebagai pemberi makna terhadap teks yang dibacanya sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadap teks tersebut (Sasmita & Dermawan, 2021). Lain dengan penelitian itu, penelitian ini mengelompokkan elemen tanda dalam baitbait puisi ke dalam tiga jenis, antara lain (1) ikonitas, (2) indeks, serta (3) simbol, yang kemudian digunakan sebagai tolak ukur untuk menentukan makna puisi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seperti halnya pada himpunan puisi yang berjudul Kemelut Cinta Rahwana karya Djoko Saryono, yang tersusun atas keberpihakan penulis kepada salah satu tokoh antagonis pada cerita Ramayana, Rahwana. Bahwa sosok Rahwana yang digambarkan sebagai lambang angkara murka oleh stereotip, ternyata merupakan konsepsi mengenai sifat atau watak Rahwana yang memiliki sifat subjektif (Sasmita & Dermawan, 2021). Apabila sosok antagonis ternyata tersusun negatif dikarenakan perspektif keliru masyarakat, lalu bagaimana pada kenyataan tokoh protagonis yang diyakini oleh masyarakat awam?…”
unclassified
“…Hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut adalah (1) stereotip mitos tokoh rahwana sebagai lambang dari angkara murka, tokoh yang serakah dan angkuh merupakan konsepsi prasangka yang tidak tepat dan subjektif, dan (2) bahwa mitos tokoh Rahwana pada kumpulan puisi Kemelut Cinta Rahwana merupakan sebuah kontra, dimana Rahwana adalah tokoh yang menerima takdirnya, mencintai Sinta secara tulus dan merupakan sosok yang bijaksana, meskipun Rahwana tetap melakukan kejahatan dengan menculik istri seseorang. Dengan demikian, penyair telah melakukan pengukuhan mitos sekaligus menentang mitos atas tokoh Rahwana dalam kumpulan puisinya yang berjudul Kemelut Cinta Rahwana (Sasmita & Dermawan, 2021). Bahwa Djoko Saryono sebagai pengarang tidak memputihkan karakter sebagaimana dirinya berpihak kepada seorang tokoh, dan dirinya tetap transparan dalam menggambarkan mereka, memanusiakan mereka, bahwa tokoh Rahwana seperti halnya manusia dan tidak sempurna.…”
unclassified