Selama bertahun-tahun, industri ritel bahan makanan telah tumbuh pada tingkat yang fenomenal. Akibatnya, industri ritel didorong untuk meningkatkan pendekatan pemasaran ke Neuromarketing untuk memperkuat keterlibatan pelanggan dan meningkatkan penjualan. Saat ini, pengetahuan menyeluruh tentang cara kerja otak sangat penting, serta bagaimana fungsi otak yang canggih menghasilkan perilaku manusia yang sangat terspesialisasi. Disertasi akan menguji seberapa efektif Neuromarketing dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di toko ritel grosir dan seberapa penting dampaknya terhadap penjualan. Dengan demikian, tujuan dari disertasi ini adalah untuk menemukan alat Neuromarketing yang dapat digunakan untuk mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dan meningkatkan penjualan. Akhirnya, disertasi menyimpulkan bahwa neuromarketing yang menggabungkan merchandising sensorik (pencahayaan, warna, musik, aroma, & suhu) akan cenderung memiliki pengaruh yang menguntungkan pada keputusan pembelian konsumen dan meningkatkan penjualan, jika pengecer dapat mempertimbangkan faktor budaya, iklim kondisi area tertentu, preferensi pelanggan, budaya etis, serta efisiensi alokasi produk dan tata letak toko dan yang paling penting, faktor dan pertimbangan tersebut dapat diterapkan dengan tepat oleh pengecer.