Banyak brand coffee shop lokal turut hadir meramaikan pasar coffee shop di Bali khususnya Kota Denpasar. Hal ini justru menghadirkan fenomena baru yang mempengaruhi desain interior dari coffee shop yang tidak lagi mementingkan luas ruang coffee shop, tapi menghadirkan karakter desain interior yang lebih sederhana dengan tema yang unik. Variasi ini pun juga memiliki segmentasi konsumen tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menilai korelasi nilai sensualitas dari brand coffee shop dengan tingkat loyalitas konsumen terhadap brand coffee shop tersebut. Hal tersebut penting untuk diteliti lebih lanjut, karena dapat melihat secara detail peran dari desain interior terhadap suatu brand coffee shop dan juga terhadap pola konsumsi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sequential mixed-method menggunakan metode pendataan kuisioner untuk generasi Y dan Z, observasi dan wawancara langsung kepada konsumen dan pemilik coffee shop. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa elemen-elemen interior coffee shop yang memiliki pengaruh terhadap tingkat loyalitas konsumen adalah faktor fisik lingkungan seperti furniture, pencahayaan, kombinasi warna, dekorasi interior, suara, temperatur, kualitas kopi yang baik, yang akan berpengaruh pada aroma yang menyenangkan pada coffee shop, serta faktor non fisik lingkungan seperti interaksi sosial yang dapat meningkatkan kenyamanan seperti di rumah sendiri, pada coffee shop.
Bali mempunyai perkembangan pembangunan yang begitu pesat. Perkembangan pembangunan yang begitu pesat sebaiknya harus diimbangi dengan perkembangan transportasi umum sebagai fasilitas transpotasi perkotaan, guna mempermudah mobilitas masyarakat. Transpotasi umum memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian Bali, karena berkaitan dengan pendistribusian barang, jasa dan tenaga kerja, serta merupakan inti dari pergerakan perekonomian Bali. Sektor transpotasi umum harus mampu memberikan akses kemudahan bagi seluruh masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan di semua lokasi yang berbeda dan tersebar dengan karakteristik yang berbeda pula, salah satunya adalah sarana fasilitas terminal. Oleh karena itu, penulisan ini bertujuan untuk menata ulang Terminal Batubulan dengan mempertimbangkan sirkulasi jalur transpotasi umum dan menambah fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan dalam terminal, dengan memperhatikan keefektifan, kenyamanan, keamanan, serta estetika interior. Metode perancangan yang digunakan yaitu metode glass box, metode kualitatif dan metode sintesis programatik dimana metode ini merupakan proses analisis data yang didapatkan melalui literatur - literatur serta teori dari peneliti - peneliti sebelumnya dan data yang diperoleh melalui cacatan lapangan, observasi terhadap lokasi redesain dan hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait. Hasil analisa tersebut kemudian dilakukan proses sintesis sehingga menghasilkan kriteria desain yang harus dipenuhi dalam proses transformasi.
Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata yang terkenal dengan kebudayaannya. Kuliner tradisional bali yang disebut Jaje bali merupakan salah satu bagian dari budaya yang terdapat di Bali. Dewasa ini Jaje bali mulai tergeser dengan hadirnya kafe-kafe yang menawarkan makanan western atau makanan-makanan asing. Dalam hal banten atau sesajen, Jaje bali sudah mulai di digantikan oleh jajanan yang lebih modern lainnya seperti jajanan yang sering dijual di warung-warung. Meskipun demikian saat ini salah satu kabupaten di Bali yaitu kabupaten Gianyar Jaje bali sudah banyak di jual dipasar-pasar tradisional dan warung-warung kecil di sekitar pasar. Beberapa event yang menjadikan jaje bali sebagai tema dan mengikut sertakan para pelajar pun sudah mulai banyak di adakan. Hal tersebut menunjukan masih adanya keinginan masyarakat gianyar untuk mempertahankan dan melesetarikan Jaje bali. Permasalahan tersebutlah yang kemudian menjadi latar belakang pemilihan judul tugas akhir Perancangan Pusat Pelestarian Jaje bali di Gianyar dengan tema Ipidan dan konsep Pregembal.Tema konsep ini di harpakan dapat membantu masyarakat bali kususnya di kabupaten Gianyar untuk lebih memperhatikan salah satu warisan kebudayaan bali yaitu jaje Bali dan lebih mengenal macam-macam jaje Bali agar jaje Bali dapat bertahan bahkan bersaing dengan makanan-makanan dari negara lain secara internasional.
Abstract:. Drinking coffee is a worldwide culture. Because the culture is now a global culture, then this culture was made commercially with the creation of a coffee shop. Coffee shop functions are growing, along with the development of lifestyle and social life of the surrounding community culture. With the evolving and changing function of the coffee shop, the interior configuration is definitely changed, especially in the configuration of space and furniture. Therefore, this study aims to examine the typology of the configuration of the sonasi and the interior furniture of the existing coffee shop, and to analyze the causal factors of the typology. Data collection method used is the method of observation, accompanied by qualitative data analysis method. The result of this research is furniture and sonasi configuration will arrange spatial organization that determine the tendency of function of a room / interior and function that runs in a coffee shop / coffee shop is very influenced by lifestyle that is developing Keyword: Coffee shop, furniture, interior, configuration, sonasi, typology Abstrak: Minum kopi merupakan suatu budaya yang mendunia. Oleh karena budaya tersebut kini menjadi budaya global, maka budaya ini pun dibuat komersial dengan diciptakannya coffee shop. Fungsi coffee shop pun semakin berkembang, seiring dengan perkembangan gaya hidup dan kehidupan sosial budaya masyarakat sekitarnya. Dengan berkembang dan berubahnya fungsi dari coffee shop, maka konfigurasi interiornya pun pasti berubah, terutama pada konfigurasi sonasi ruang dan furniture. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tipologi konfigurasi sonasi dan furnitur interior coffee shop yang ada, dan menganalisa faktor – faktor penyebab dari adanya tipologi tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, disertai dengan metode analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah konfigurasi furniture dan sonasi akan menyusun organisasi spasial yang menentukan kecenderungan fungsi suatu ruang/interior dan fungsi yang berjalan dalam suatu kedai kopi/coffee shop sangat dipengaruhi oleh gaya hidup yang sedang berkembang Kata Kunci: Coffee shop, furniture, interior, konfigurasi, sonasi, tipologi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.