Designing a 2-Degree of Freedom Model of an Unbalanced Engine and Reducing its Vibrations by Active Control

Mohebbi, Mustafa; Hashemi, Mahdi

doi:10.14716/ijtech.v8i5.868

Cited by 4 publications

(4 citation statements)

References 9 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Dengan demikian, parameter pengendali sebaiknya ditala dengan baik, sehingga AQM dapat dengan cepat mengatur queue length ke nilai yang diharapkan dan menjaga kestabilan dengan sedikit osilasi. Nilai parameter yang tepat dapat menghilangkan disturbance atau error yang merugikan bagi sistem proses [12]. Dua kriteria kinerja jaringan yang diharapkan diantaranya adalah mendapatkan queuing delay yang pendek dan utilitas link yang tinggi.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Implementasi Active Queue Management pada Jaringan Bottleneck

Fajri

Ratnasari²,

Prabowo³

2023

InComTech

View full text Add to dashboard Cite

Teknologi TCP end-to-end congestion control hanya menangani kemacetan jaringan dari suatu host tetapi tidak pada jaringan atau intermediate network, oleh karena itu teknologi Active Queue Management (AQM) dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan didalam jaringan yaitu pada router. AQM dapat mengatasi buffer overflow pada router dan mencegah terjadinya masalah sinkronisasi pada jaringan yang padat, yaitu dengan mendeteksi sebelum terjadi kemacetan jaringan. AQM RED (random early detection) dikembangkan dengan pendekatan heuristik untuk mengantikan kekurangan mekanisme Droptail pada buffer router, sehingga dapat mengatisipasi memburuknya kondisi jaringan yaitu; hilangnya paket yang berlebihan, utilitasasi link yang rendah (low throughput), dan tingginya antrian (delay), dengan demikian kemacetan yang parah (congestion collapse) tidak akan terjadi. Permasalahan ini menarik untuk dipelajari dampak implementasi AQM yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Protokol AQM adalah mekanisme pengendali kemacetan yang diterapkan pada lapisan ke-tiga OSI pada peralatan jaringan router, dengan menggunakan simulator NS2 dibuat topologi jaringan bottleneck dan diuji coba dengan skenario trafik. Pada penelitian ini akan diimplementasikan metode AQM RED yang disimulasikan dengan pengiriman paket FTP dengan beberapa skenario trafik. Hasilnya berupa karakteristik jaringan dapat dilihat yaitu; jumlah paket yang ada pada buffer router, lamanya antrian paket pada buffer , dan banyakanya paket yang dibuang, sehingga dapat dianalisa kinerja RED yang merupakan tujuan penelitian ini. Kesimpulan yang didapat menunjukan bahwa RED mempunyai keunggulan dari karakteristik delay yang rendah dibandingkan mekanisme tanpa AQM atau Drop-tail.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Implementasi Active Queue Management pada Jaringan Bottleneck

Fajri

Ratnasari²,

Prabowo³

2023

InComTech

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…However, the parameter controller should also be properly tuned, so an AQM controller can quickly regulate queue length to the desired value and maintain stability with less oscillation. The proper parameter value can discard disturbance or error that has advantages for the system process [13]. Two criteria of the desired network performance that are expected to be achieved are short queuing delay and high link utilization [14].…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

International Journal of Electronics and Telecommunications

Fajri¹,

Ramli²

2020

View full text Add to dashboard Cite

“…This method can reject very large disturbances. The PID controller has been discussed in the literature (Mohebbi & Hashemi, 2016;Mohebbi & Hashemi, 2017). However, this has a weakness, which is the presence of new disturbance known after measuring output.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Inverted Decoupling 2DoF Internal Model Control for Mimo Processes

Juwari¹,

Azizah²,

Handogo³

et al. 2019

IJTech

View full text Add to dashboard Cite

In general, the multiple-input-multiple-output (MIMO) system is the main method of process control in industry. However, the interaction between variables in the process is a challenge when designing controllers for the system. Strong interaction worsens system performance. Inverted decoupling plays an important role in reducing interaction in the process. Internal model control (IMC) is the controller used in this research. A one degree of freedom (1DoF) IMC controller is only able to provide a good response to set-point tracking, and has a slow response to disturbance rejection. Therefore, a controller that has a good response to set-point tracking and disturbance rejection is a two degrees of freedom (2DoF) IMC. The tuning method uses maximum peak gain margin (Mp-GM) stability criteria based on the uncertainty model. In this study, a reduction in interaction was realized by the addition of inverted decoupling to the 2DoF IMC control scheme. The Wardle & Wood and Wood & Berry column distillation models are given as illustrative examples to demonstrate the performance of the inverted decoupling 2DoF IMC control scheme. A comparison is made of the IAE values of 1DoF IMC, 2DoF IMC, decoupling 2DoF IMC, and inverted decoupling 2DoF IMC, with inverted decoupling 2DoF IMC showing the lowest IAE value.

show abstract

Designing a 2-Degree of Freedom Model of an Unbalanced Engine and Reducing its Vibrations by Active Control

Cited by 4 publications

References 9 publications

Implementasi Active Queue Management pada Jaringan Bottleneck

Implementasi Active Queue Management pada Jaringan Bottleneck

International Journal of Electronics and Telecommunications

Inverted Decoupling 2DoF Internal Model Control for Mimo Processes

Contact Info

Product

Resources

About