Determinan Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

Abstract

Penelitian ini menguji pengaruh faktor internal perusahaan seperti profitabilitas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, tingkat pertumbuhan perusahaan serta faktor eksternal perusahaan yaitu risiko pasar terhadap struktur modal perusahaan sebagai variabel intervening yang mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam periode waktu penelitian tahun 2013 hingga 2018 dan sampel berjumlah 82 perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa faktor profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan, tetapi risiko bisnis, tingkat pertumbuhan dan risiko pasar tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Kemudian struktur modal memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan Dan Dividen Emiten Sektor Konsumsi Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Mediator Risiko Bisnis

“…Menurut Firnanti (2011), risiko bisnis perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnis di berbagai situasi, seperti ketika tidak memiliki kemampuan untuk membayar hutangnya secara penuh atau ketika menghadapi kesulitan dalam memperoleh pembiayaan. Jika dikaitkan dengan nilai perusahaan, semakin besar risiko suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan bahwa perusahaan tersebut akan beroperasi secara efisien (Yuliani, Isnurhadi & Bakar, 2013), atau sebaliknya risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (Wiagustini & Pertamawati, 2015).…”

Dampak Shock Indeks Saham Syariah Global dan Indeks Saham Syariah Regional ASEAN Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Jakarta Islamic Index

“…Keterkaitan inilah yang menyebabkan penurunan ataupun peningkatan indeks saham yang terjadi pada suatu negara yang akan berpengaruh kepada investasi di Indonesia dan akan berakibat kepada penarikan ataupun penanaman saham oleh investor asing. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir resiko terhadap perubahan situasi dari keadaan pasar negara yang bersangkutan (Utama & Artini, 2015). Sehingga, setiap krisis keuangan dan peristiwa bencana alam dapat menyebabkan efek penularan di seluruh dunia.…”