COVID-19 telah dinyatakan WHO sebagai pandemi global yang mengganggu segala bidang kehidupan manusia. Hampir setiap negara merasa pelayanan kesehatan sebelum dan selama pandemi COVID-19 mengalami perubahan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelayanan KB dan Unmet Need (kebutuhan KB yang tak terpenuhi) selama pandemi COVID-19 dengan menggunakan metode Tinjauan Pustaka untuk mengidentifikasi semua literatur yang diterbitkan dengan kata kunci yang relevan. Berdasarkan hasil Kajian Pustaka yang dilakukan, faktor penyebab Unmet Need selama pandemi COVID-19 antara lain adanya lockdown dan pembatasan sosial, kurangnya kunjungan petugas PLKB ke rumah penduduk dan ketakutan tertular COVID-19 saat berkunjung ke fasilitas kesehatan. Pandemi COVID-19 berdampak pada pelayanan kontrasepsi yaitu penurunan peserta KB, perubahan penggunaan metode KB, terbatasnya akses pelayanan dan peningkatan penggunaan Telehealth (telekomunikasi kesehatan). Metode kontrasepsi yang meningkat selama pandemi COVID-19 adalah IUD, implan dan kondom. Di negara maju seperti Perancis, terjadi penurunan penggunaan kontrasepsi oral (22%), kontrasepsi intrauterin LNG-IUS (9,5%), C-IUD (8,6%) dan penurunan tajam pada kontrasepsi implan. Di negara berkembang seperti Afrika Selatan, selama lockdown terjadi penurunan penggunaan kontrasepsi suntik (45%), kontrasepsi implan (48%) dan kontrasepsi intrauterin IUCD (10%). Jadi, COVID-19 berdampak pada pelayanan KB, penurunan penggunaan alat kontrasepsi dan peningkatan Unmet Need baik di negara maju maupun negara berkembang.