2017
DOI: 10.1051/shsconf/20173401002
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Determinants of Internal Whistleblowing Intentions in Public Sector: Evidence from Indonesia

Abstract: Abstract. This research aims to examine the influence of ewuh-pakewuh culture, attitude, perceived behavioral control, personal responsibility for reporting, and personal cost of reporting on the whistleblowing intentions among civil servants in the Directorate General of Taxation and perceived organizational support as moderation variable. This research uses primary data collected through the questionnaire. The data analysis is Structural Equation Model (SEM) with SmartPLS 2.0 software. This study employs a w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 17 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) di dalam Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran whistleblowing adalah pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan yang melawan hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan organisasi maupun pemangku kepentingan, yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan organisasi kepada pimpinan organisasi atau lembaga lain yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Pemerintah Indonesia memperkenalkan Whistleblowing sebagai cara untuk melawan korupsi (Kuncara et al, 2017). Tindakan melaporkan kesalahan yang diyakini mempunyai kekuatan untuk menghentikannya kepada individu atau organisasi digambatkan sebagai tindakan whistleblowing.…”
Section: Intensi Whistleblowingunclassified
“…Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) di dalam Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran whistleblowing adalah pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan yang melawan hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan organisasi maupun pemangku kepentingan, yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan organisasi kepada pimpinan organisasi atau lembaga lain yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Pemerintah Indonesia memperkenalkan Whistleblowing sebagai cara untuk melawan korupsi (Kuncara et al, 2017). Tindakan melaporkan kesalahan yang diyakini mempunyai kekuatan untuk menghentikannya kepada individu atau organisasi digambatkan sebagai tindakan whistleblowing.…”
Section: Intensi Whistleblowingunclassified
“…It is a feeling of fulfilment or enjoyment that worker attains from his job due to the supportive system within the organization. If a worker is satisfied with his job, he will have high sense of responsibility towards his organization and will thus report wrongdoings for the betterment of organization as compared to a person with low job satisfaction (Onder et al, 2019;Kuncara et al, 2017).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Penelitian mengenai whistlebowing telah berupaya menguji faktor-faktor yang diduga mempengaruhi keputusan seseorang melakukan whistleblowing. Faktor-faktor tersebut antara lain locus of control, komitmen organisasi, personal cost, keseriusan pelanggaran, status pelanggar, penalaran moral dan keadilan organisasi (Cortina et al, 2003;Winardi, 2013;Kuncara et al, 2017). Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan karyawan melakukan whistleblowing.…”
unclassified