Determinants of Sharia Banks’ Efficiency In Indonesia: Panel Data Analysis

Abstract

Nowadays, the development of Sharia Banks (SB) in Indonesia showed positive results. However, the development of SB is still slow because their competitiveness levels are far from the conventional banks, which is proven by the small amount of market shares. One of the efforts to gain competitiveness is by maintaining efficiency that it can give magnificent boost to the development. This paper aims to estimate factors that are affecting efficiency of Sharia banks in Indonesia. The use of panel data of 11 public SB from 2012 – 2016 and random effect regression illustrate how CAR, ROA, ROE, NPF, FDR and Number of Branches (NB) affect efficiency. In particular, we use Operating Expense Ratio (OER) to determine the efficiency level of Sharia Banks. The estimation finds that ROA, FDR, NB have reverse correlation toward OER, NPF has positive effect, and CAR as well as ROE are not significantly affect OER.

Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan di Indonesia

“…Selain NPL, ada beberapa faktor lain yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi perbankan syariah, yaitu size (Viverita dan Ariff, 2011;Fadilah dan Yuliafitri, 2018;Haryanto, 2018;Sari et al, 2018;Puspita dan Shofawati, 2019, Suwignyo dan Musdholifah, 2019Wardhani dan Mongid, 2019;Fauzi dan Daud, 2020;Octrina dan Mariam, 2021), Capital Adequency Ratio (CAR) (Havidz dan Setiawan, 2015;Ramli et al, 2018;Majdina, Munandar, dan Effendi, 2019); Return On Assets (ROA) (Pambuko, 2016;Farandy, D. A. Suwito, et al, 2017;Sari dan Saraswati, 2017;Shidiqi dan Rachmawati, 2018); Financing to Deposit Ratio (FDR) Hidayati et al, 2017;Ramli et al, 2018).…”

“…Sari et al (2018) Suryanto dan Susanti (2020) menyatakan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai alat ukur dalam melihat kemampuan pembayaran kembali dana dengan mengandalkan pembiayaan sebagai sumber likuidnya. Saat pembiayaan meningkat, otomatis pendapatan turut meningkat, artinya laba turut menaik pula (Havidz dan Setiawan, 2015;Pambuko, 2016;Hidayati et al, 2017;Fadilah dan Yuliafitri, 2018;Ramli et al, 2018;Shidiqi dan Rachmawati, 2018;Miftahurrohman, 2019;Puspita dan Shofawati, 2019;Suwignyo dan Musdholifah, 2019;Wardhani dan Mongid, 2019;Fadilah dan Yuliafitri, 2018), sehingga hipotesis kelima berbunyi:…”

Kebijakan Spin-off dan Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia

“…Namun di sisi lain, beberapa studi menemukan hasil berbeda dimana keputusan spin-off membuat bank menjadi semakin tidak efisien (Al Arif, 2015b;Al Arif, Haribowo, & Suherlan, 2018;Poerwokoesoemo, 2016). FDR dan ROA yang semakin besar serta NPF yang semakin rendah akan mendorong bank semakin efisien (Firdaus & Hosen, 2013;Shidiqi & Rachmawati, 2018;Sufian, 2009;Sufian & Noor, 2009). Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi juga mendorong bank syariah menjadi semakin efisien (Ahmad & Noor, 2010;Akhtar, 2013;Sufian & Noor, 2009).…”

“…Banyak atau sedikitnya jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan tidak mempengaruhi tingkat efisiensi. Hasil ini tidak mendukung temuan Al , Pambuko (2016), Shidiqi & Rachmawati (2018), Sufian (2009), dan Sufian & Noor (2009) yang menyatakan bahwa bank akan semakin efisien ketika mampu menyalurkan lebih banyak pembiayaan. Namun demikian, studi ini mendukung temuan Al Arif (2015b) dan Lutfiana & Yulianto (2015).…”

“…Bank syariah akan semakin efisien operasionalnya ketika mampu menghasilkan keuntungan lebih besar. Temuan ini mendukung studi Al Arif (2015b),Firdaus & Hosen (2013),Pambuko (2016),Shidiqi & Rachmawati (2018), danSufian & Noor (2009) yang menyatakan bahwa ROA mendorong efisiensi perbankan syariah.Gambar 1. Interaksi BOPO, ROA, dan FDR Perbankan Syariah di Indonesia…”