Determination of Soil Moisture Duration before Harvesting that Influences the Sugar Cane Content

Abstract

ABSTRAK Kelembapan tanah selama beberapa waktu sangat menentukan rendemen tebu. Sampai saat ini belum banyak diketahui rerata kelembapan tanah sampai seberapa lama yang paling menentukan rendemen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh lama waktu kelembapan tanah sebelum panen yang menentukan rendemen pada berbagai tipe kemasakan tebu. Kegiatan dilakukan di Kebun Percobaan Karangploso, Kabupaten Malang pada Juli 2015Oktober 2016. Percobaan faktorial disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor I terdiri atas rerata kelembapan tanah selama 9 kelompok lama waktu (1,0 minggu; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; dan 4,0 bulan) sebelum panen. Faktor II terdiri atas 4 varietas/klon (Bululawang, PS 06 199, Kenthung, dan PS 881). Hasil penelitian menunjukkan tanaman tebu memerlukan rerata kelembapan tanah selama 1,54,0 bulan sebelum panen yang bergantung pada varietas/klon. Varietas Bululawang (tebu masak lambat), klon PS 06 199 (tebu masak tengahlambat), varietas Kenthung (tebu masak awal-tengah), dan varietas PS 881 (tebu masak awal) masing-masing memerlukan rerata kelembapan tanah sebesar 60

Genetic diversity, heritability, and productivity of new sugarcane (Saccharum officinarum L.) clones on paddy fields for enhanced sugar production in Indonesia

“…Menurut Koryati et al (2021) faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap produktivitas di antaranya sinar matahari yang berperan dalam pembentukan klorofil, membuka dan menutupnya stomata, mengatur permeabilitas dinding sel, serta proses fisiologis lainnya. Selanjutnya Nurnasari et al (2019) mengungkapkan bahwa sukrosa hasil fotosintesis akan diakumulasikan dan disimpan sebagai produk yang akan dikendalikan oleh enzim sucrose phosphate synthase (SPS) serta sucrose phosphate phosphatase (SPP). Sanjaya et al (2020) menjelaskan bahwa enzim soluble acid invertase (SAI) berfungsi sebagai sumber energi untuk melakukan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada bagian ujung batang, yang berdampak atau berimplikasi pada produktivitas tanaman tebu.…”

“…Korelasi tujuh klon tebu memperihatkan bahwa ada korelasi yang erat di antara variabel brix terhadap produktivitas. Pembudidayaan tebu optimal dan kemasakan optimal menyebabkan fase vegetatif optimal, yang berdampak pada optimalnya fase generatif batang tebu yang diikuti dengan pembentukan sukrosa yang optimal pula (Nurnasari & Djumali, 2019).…”

“…Potensi bobot batang tinggi akan meningkatkan produktivitas. MenurutNurnasari & Djumali (2019) peningkatan bobot batang dapat meningkatkan produktivitas. Perbedaan bobot tebu tujuh klon dan dua varietas diuji kemungkinan dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan.…”

Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanam Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

“…Perbedaan kondisi iklim mikro yang dapat terjadi dapat berupa perbedaan temperatur, kelembaban, serta intensitas cahaya. Kondisi lingkungan pada ketinggian tempat yang tinggi akan mengakibatkan suhu dan intensitas cahaya menjadi turun, namun kelembaban udaranya justru meningkat (Nurnasari & Djumali, 2016).…”

“…Rukmana (2006) melaporkan suhu udara optimal yang diperlukan untuk pertumbuhan cabai rawit yaitu berkisar 24-27 0 C dengan kelembaban udara sebesar 60-80%. Selain itu, Nurnasari & Djumali (2016) Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut BNJ dengan taraf uji α = 5 %. Remarks: Numbers followed by the same letters are not significantly different based on Tukey's HSD test at α = 5 %.…”