Binjai (Mangifera caesia Jack. Ex. Wall) adalah tanaman endemik Kalimantan yang berpotensi antioksidan. Penggunaan metanol sebagai pelarut dalam ekstraksi daun Binjai menghasilkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dibanding penggunaan etanol. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan, kadar total fenol dan flavonoid pada fraksi etil asetat dan fraksi air dari ekstrak metanol daun Binjai. Daun binjai diekstraksi dengan metanol menggunakan soxhlet dan selanjutnya difraksinasi. Aktivitas antioksidan secara kualitatif dan kuantitatif diuji dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Kadar total fenol dan flavonoid ditentukan secara spektrofotometri menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dan AlCl3. Hasil penelitian menunjukkan fraksi air (782 ± 0,983 mg GAE/g fraksi) memiliki kadar total fenol lebih tinggi dibandingkan fraksi etil asetat (430 ± 0,288 mg GAE/g fraksi). Sedangkan kadar total flavonoid fraksi etil asetat (274,32 ± 0,082 mg QE/g fraksi) lebih tinggi dari fraksi air (118,8 ± 0,013 mg QE/g fraksi). Aktivitas antioksidan dengan Kromatografi Lapis Tipis pada kedua fraksi menghasilkan noda kuning berlatarbelakang ungu setelah disemprot DPPH. Fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas peredaman DPPH yang sangat kuat (IC50 = 5,356 ppm) dibandingkan fraksi air (IC50 = 23,175 ppm). Kesimpulannya yaitu fraksi etil asetat dan fraksi air dari ekstrak metanol daun Binjai menghasilkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dapat dikembangkan menjadi obat tradisional.