Kata kunci: perangkat lunak, publikasi, minat menulis, dan tenaga pendidik
PendahuluanKemampuan untuk menulis artikel ilmiah di Indonesia sangat rendah dibanding dengan negara-negara tetangga. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu ketidaktahuan bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik, kemampuan membaca dan menulis dalam bahasa Inggris yang masih rendah (Lin, Cheng, & Lin, 2014) dan juga kesulitan dalam menulis dengan menggunakan perangkat lunak. Salah satu contoh kesulitan pada saat menulis karya ilmiah adalah pada saat membuat kutipan dan daftar pustaka. Kemampuan menggunakan perangkat lunak dalam menulis karya ilmiah sebenarnya berhubungan dengan pengetahuan si penulis sendiri. Dari hasil penelitian pada kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk tenaga pendidik di daerah Cipayung, Jakarta Timur, diperoleh fakta bahwa tidak ada satupun tenaga pendidik yang mengenal perangkat lunak yang membantu dalam membuat kutipan dan daftar pustaka atau dalam bahasa inggris disebut reference manager software. Definisi karya ilmiah menurut (Tanjung, 2005) adalah hasil pemikiran seorang ilmuwan (berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengatahuan orang sebelumnya. Pengertian karya ilmiah ini sedikit berbeda dengan (Pateda & Pulubuhu, 1993) yang menjelaskan bahwa karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar dan bertanggung jawab, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Jadi, karya ilmiah ditulis bukan sekedar untuk mempertangungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian (uang, bahan, dan alat), tetapi juga untuk mempertanggungjawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis dan materi. Hal