2021
DOI: 10.2991/assehr.k.211119.031
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Development of Comic Books as Teaching Media for Japanese Language Learners in Indonesian High Schools

Abstract: The main reason why Indonesians learn Japanese is because of interest in Japanese comics. However, Japanese comicbased teaching media to meet the needs of these students are still not widely available. This study aims to produce a manga-style comic book (Japanese comics) that prioritizes stories followed by Japanese language learning. The method used is Reeves' DBR (Design-Based Research) model. From the results of the implementation of the four stages of development, it is known that interviews to dig up info… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
5
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(7 citation statements)
references
References 10 publications
0
5
0
2
Order By: Relevance
“…Aspek-aspek yang meliputi kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jepang antara lain adalah menerjemahkan kosakata dan menulis kosakata. Hal tersebut disebabkan oleh metode dan media yang digunakan kurang menarik, dan sumber bahan ajar yang hanya terpaku pada buku ajar [7][8]. Hal itu diungkapkan juga pada penelitian Sudarsana, Adnyani, dan Suartini [10] yang mengkaji tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa Jepang di SMKN 1 Nusa Penida masih belum optimal, dan penelitian yang dilakukan oleh Fadilah dan Rahmalina [3] mengemukakan pembelajar tingkat dasar SMAN 3 Padang Panjang masih ada yang mendapatkan nilai di bawa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aspek-aspek yang meliputi kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jepang antara lain adalah menerjemahkan kosakata dan menulis kosakata. Hal tersebut disebabkan oleh metode dan media yang digunakan kurang menarik, dan sumber bahan ajar yang hanya terpaku pada buku ajar [7][8]. Hal itu diungkapkan juga pada penelitian Sudarsana, Adnyani, dan Suartini [10] yang mengkaji tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa Jepang di SMKN 1 Nusa Penida masih belum optimal, dan penelitian yang dilakukan oleh Fadilah dan Rahmalina [3] mengemukakan pembelajar tingkat dasar SMAN 3 Padang Panjang masih ada yang mendapatkan nilai di bawa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam pembelajaran, penggunaan media merupakan upaya untuk menciptakan kualitas dan menunjang proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat menikmati kegiatan pembelajaran. Hal ini sangat membantu dalam menyampaikan informasi dan dapat mempermudah proses pengajaran, serta memungkinkan pengajaran untuk mempraktekkan prinsip ilustrasi belajar mengajar objek [5][6]16]. Sama halnya dengan pembelajaran bahasa Jepang khususnya dalam pembelajaran kosakata, tata bahasa atau pola kalimat yang ditunjang dengan media yang inovatif membuat penyampaian materi yang diberikan mampu ditangkap oleh siswa, serta dapat mempermudah proses pengajaran.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…These five courses are considered to require more special attention for online lecture activities. Students at the elementary level are still not familiar with Japanese, so they need to be given teaching materials and media with detailed, interesting, and easy-to-understand explanations (Kusrini et al, 2021;Haristiani et al, 2022).…”
Section: Phase 1 Identify the Problemmentioning
confidence: 99%
“…Japanese learning modules compiled or developed independently by each department or study program (Noverisa et al, 2022) are mostly only PDF versions of PPT made by lecturers or printed modules with material that is not current and full of text without illustrations or photos. It is feared that it will not be able to attract learners to understand and deepen the material (Kusrini et al, 2021;Haristiani et al, 2022), because in learning a foreign language, the learning experience will be more enjoyable, and the material is easy to understand when accompanied by illustrations, images, photos, and videos (Rahayu, 2019;Guillén-Gámez et al, 2019;Kusrini et al, 2020). Although the content and material presented are of high quality and in accordance with Japanese cultural materials, the type of media in existing Japanese learning modules is considered unsuitable if applied to online or hybrid learning.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%