Makanan dan minuman fungsional dengan banyak manfaat kesehatan sangatlah penting untuk meningkatkan imun tubuh paska pandemi Covid-19. Salah satu tanaman kesehatan yang sudah terkenal sejak lama adalah teh hijau (Camellia sinensis L.). Sitotoksisitas teh hijau baik pada sel normal maupun sel penyakit, masih terus dipelajari sampai dengan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat viabilitas sel makrofag RAW 264.7 yang diberi perlakuan ekstrak teh hijau yang diperoleh dari Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk mencari konsentrasi yang aman digunakan pada sel RAW 264.7 secara in vitro. Sel makrofag RAW 264.7 diberi perlakuan ekstrak teh hijau dengan konsentrasi 12,5, 25, 50, dan 75 µg/ml, dan juga kuersetin 12,5, 25, 50, dan 75 µM sebagai senyawa pembanding. Viabilitas diukur dengan menggunakan analisis 3-(4,5 dimethylthiazol-2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium (MTS). Perlakukan ekstrak teh hijau pada konsentrasi 12,5, 25, and 50 µg/ml menujukkan viabilitas sel makrofag RAW 264.7 di atas 90% yang berarti konsentrasi tersebut tidak bersifat toksik terhadap sel RAW 264.7 sehingga dapat digunakan untuk uji efikasi ekstrak teh hijau.