Inflammation is the body’s reaction to the presence of infection, irritation or foreign substances as part of the body’s defense mechanisms. Public interest in treatment with natural medicines is increasing. One of the medicinal plants that can be used for anti-inflammatory treatment is the peel of the Ambon banana (Musa paradisiaca L.). This study employed the red blood cell membrane stabilization method which is widely used in research as a biochemical parameter for in vitro testing of anti-inflammatory activity. This was an experimental study that aimed to determine the anti-inflammatory activity of the peel extract of the Ambon banana (Musa paradisiaca L.) using the red blood cell membrane stabilization method. The percentage level of hemolysis that occurred when the extract was added indicated that the tested extract had anti-inflammatory properties. The stability of the red blood cell membrane of the peel extract with a concentration of 125 ppm was 1.09%, and was 12.40% with a concentration of 250 ppm, 17.36% with a concentration of 500 ppm, and 42.79% with a concentration of 1000 ppm. Based on these results, it can be concluded that the peel of the Ambon banana (Musa paradisiaca L.) has potential as an anti-inflammatory agent. Keywords: anti-inflammatory, banana peel, red blood cell membrane
Abstrak Diabetes mellitus tipe 2 berkaitan dengan adanya kondisi inflamasi ringan vaskuler. Kadar tumor necrosis factor-α (TNF-α) yang meningkat berhubungan dengan sitokin dan resiko komplikasi dari diabetes melitus tipe 2. Kadar TNF-α, metabolit dari nitric oxide (NO) yang meningkat menandakan adanya disfungsi endotel pada diabetes Melitus tipe 2. Hal ini akan mengakibatkan kadar CRP pada penderita diabetes melitus tipe 2 juga meningkat. CRP merupakan indikator adanya inflamasi yang berkaitan dengan kerusakan jaringan pada tubuh.Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif pada 30 orang pasien dengan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) 6,5%. Alat yang digunakan adalah penganalisa Afinion 2 dengan metode imunoturbidimetri untuk melihat kadar CRP. Berdasarkan penelitian dilakukan menggunakan uji statistik yaitu dengan menggunakan uji Chi-square didapatkan untuk nilai p = 0,026 dan r = 0,406. Uji Chi-square digunakan untuk melihat hubungan dari dua variabel, untuk melihat ada hubungan atau tidak dari penelitian yang dilakukan. Didapatkan hasil p 0,05 (0,026) maka artinya penelitian yang dilakukan terjadi hubungan kolerasi, dengan kekuatan hubungan nilai r =0,406 (moderat). Terdapat hubungan hemoglobin A1c (HbA1c) yang tinggi dengan peningkatan kadar CRP pada penderita diabetes melitus tipe 2 sebagai indikator adanya proses inflamasi yang terjadi akibat komplikasi kronik penyakit diabetes melitus.Disarankan penderita DM tipe 2 melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu kadar CRP kuantitatif sebagai penunjang diagnosis untuk pemeriksaan diabetes melitus tipe 2 bersama dengan pemeriksaan HbA1c. Kata Kunci : Diabetes Melitus tipe 2, CRP, HbA1c
Transfusi darah saat ini memegang peran medis yang penting, baik dalam terapi kegawat daruratan (life savings) maupun pada penyakit khusus yang memerlukan terapi transfuse secara terus menerus. Komponen darah yang paling tinggi diminta pada unit pelayanan darah adalah Packed Red Cell (PRC), namun tidak sedikit yang dapat mengelami reaksi transfusi salah satunya adalah febrile non haemolytic transfusion reaction (FNHTR). Penyebab utama dari kejadian ter sebut dikaitkan dengan adanya allogenic leucocytes pada produk darah transfusi. Semakin seringtransfuse diberikan, semakin tinggi pula risiko reaksi yang dapat terjadi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meninimalisir reaksi transfuse melalui modifikasi pembuatan komponen darah dan produk darah, yaitu PRC Buffy Coat Removed dan Washed Red Cell. Tujuan Penelitian ini adalah ingin mengetahui PRC Buffy Coat Removed dan Washed Red Cell untuk pasien multiransfusi. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 12 komponen PRC Buffy Coat Removed dan 12 Washed Red Cell. Pemeriksaan hematologidigunakan hematology analyzer Mindray BC-1800. Hasil penelitian rerata pada pemeriksaan hematologi diantaranya 12 sampel PRC Buffycoat Removed dan Washed Red Cell adalah jumlah leukosit 12.5 x103/µL dan 5.7x103/µL; Hemoglobin 27.2 g/dl dan 20.6 g/dL; jumlah eritrosit 8.81×10⁶/µL dan 7.1×10⁶/µL; Hematokrit 80.0% dan 61.6%. Disarankan pada komponen darah diupayakan dilakukan pengujiankualitas komponen darah agar pemberian komponen tepat guna pada pasien multitransfusi dan dapat meminimalisir terjadinya reaksi transfusi yang merugikan bagi pasien. Kata kunci : PRC Buffy Coat Removed, Washed Red Cell, Pemeriksaan Hematologi
Makanan dan minuman fungsional dengan banyak manfaat kesehatan sangatlah penting untuk meningkatkan imun tubuh paska pandemi Covid-19. Salah satu tanaman kesehatan yang sudah terkenal sejak lama adalah teh hijau (Camellia sinensis L.). Sitotoksisitas teh hijau baik pada sel normal maupun sel penyakit, masih terus dipelajari sampai dengan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat viabilitas sel makrofag RAW 264.7 yang diberi perlakuan ekstrak teh hijau yang diperoleh dari Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk mencari konsentrasi yang aman digunakan pada sel RAW 264.7 secara in vitro. Sel makrofag RAW 264.7 diberi perlakuan ekstrak teh hijau dengan konsentrasi 12,5, 25, 50, dan 75 µg/ml, dan juga kuersetin 12,5, 25, 50, dan 75 µM sebagai senyawa pembanding. Viabilitas diukur dengan menggunakan analisis 3-(4,5 dimethylthiazol-2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium (MTS). Perlakukan ekstrak teh hijau pada konsentrasi 12,5, 25, and 50 µg/ml menujukkan viabilitas sel makrofag RAW 264.7 di atas 90% yang berarti konsentrasi tersebut tidak bersifat toksik terhadap sel RAW 264.7 sehingga dapat digunakan untuk uji efikasi ekstrak teh hijau.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.