Industri batik banyak yang menggunakan zat warna reaktif Remazol Brilliant Blue R (RBBR) pada proses pewarnaan. RBBR merupakan zat warna yang memberikan warna cerah namun sulit terdegradasi dan bersifat karsinogenik. Proses pewarnaan ini menghasilkan limbah cair yang berbahaya sehingga perlu dilakukan pengolahan. Adsorpsi menggunakan karbon aktif sebagai adsorben menjadi salah satu cara untuk menurunkan konsentrasi RBBR dalam limbah cair industri batik. Dalam penelitian ini adsorben yang digunakan berasal dari mahkota buah nanas, dengan pertimbangan kandungan selulosanya tinggi serta mahkota buah nanas masih jarang dimanfaatkan dan hanya menjadi sumber limbah di lingkungan. Variabel dalam penelitian ini adalah massa adsorben 1, 2, 3, 4, dan 5 gram serta waktu kontak proses adsorpsi 10, 20, 30, hingga 110 menit. Penelitian dimulai dari pembuatan adsorben mahkota buah nanas, penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva standar, serta pengukuran kadar RBBR sebelum dan setelah adsorpsi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Adsorben mahkota buah nanas berukuran -80 + 100 mesh, dengan kadar air 13,33 ± 0,0245%, luas permukaan 297,9 m2/g, volume pori 29,91 cm3/g dan berdiameter pori 2079,47 Å. Dengan penggunaan adsorben 4 gram dan waktu kontak 100 menit, menghasilkan kemampuan adsorpsi maksimum 74,55% dengan kadar RBBR akhir pada limbah 47,0209 ppm.