DISKURSUS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEWUJUDKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Abstract

Corporate social responsibility (CSR) masih menjadi konsep yang ambigu. Ambiguitas terjadi antara lain karena konsep CSR melintasi beberapa disiplin ilmu, yang secara konseptual tidak diajarkan secara komprehensif di lembaga pendidikan dan secara global telah menantang peran serta tanggung jawab dari karyawan, perusahaan dan juga Negara. Terlepas dari persepsi ambiguitas berdasarkan tinjauan literatur yang luas tersebut, secara konsepsual CSR terkait dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang pada umumnya dianggap berhubungan dengan pengambilan keputusan bisnis yang mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Bahkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) menjadi isu tersendiri dalam program-program CSR di seluruh dunia, demikian pula Indonesia. Kajian ini dilakukan secara kualitatif dan melalui studi pustaka. Dari ketiga aspek yang berbeda, namun saling berhubungan, studi ini menemukan ada sejumlah besar penelitian yang menilai hubungan antara CSR dengan kinerja bisnis keuangan (ekonomi) dan CSR dengan aspek manusia (sosial), tetapi kurang menilai hubungan CSR dengan aspek lingkungan. Penelitian tentang aspek lingkungan yang sudah dipelajari oleh para pakar masih terbatas, dan berbagi literatur secara signifikan menunjukkan kurangnya integritas atau universalitas. Beberapa hasil penelitian mengklaim bahwa hal tersebut dikarenakan kurangnya kerangka kerja analitis yang sistematis, sehingga kondisi tersebut menantang berbagai pihak untuk mengembangkan berbagai tools untuk mendorong praktik CSR dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut, khususnya terkait aspek lingkungan.

Impact Analysis of PT. XYZ’s MNC Business Process on Point 3, 6, and 13 Sustainable Development Goals (Case Study of Land and Forest Fires in Related Regency West Kalimantan)

“…CSR is disguised by companies as a form of social investment carried out with other stakeholders, CSR theory encourages change to occur and has a positive impact on stakeholders and the company. CSR theory also shows corporate social responsibility and commitment to sustainable corporate business that makes companies exhibit ethical behavior, where companies will contribute to economic development as well as contribute to improving the quality of life and the environment [18]. Based on the CSR theory that companies should show concern and participation of companies in preserving the environment, where companies need to create a healthy and safe environment.…”

Komunikasi Lingkungan Dalam Program Kampung Hijau Terpadu Di Kelurahan Cakung Barat

“…Pembangunan berkelanjutan ini berkaitan dengan 17 tujuan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Program CSR selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu dunia tanpa kemiskinan dan kelaparan, kehidupan yang sehat dan sejahtera bagi masyarakat, pendidikan yang berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi yang layak, energi bersih yang terjangkau, pekerjaan yang layak bagi masyarakat dan seterusnya, menunjukkan pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan tersebut (Santoso & Raharjo, 2022). Banyaknya lingkup dalam program Kampung Hijau Terpadu membutuhkan komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.…”

Transparansi Dalam Pemerintahan: Tinjauan Kegagalan Pencegahan Korupsi Di Indonesia

“…Teori keagenan merujuk pada hubungan keagenan yang merupakan suatu kontrak antara satu atau lebih pelaku (principal) yang memberikan mandat kepada pelaku (agen) lainnya untuk melakukan tindakan/kewenangan atas nama atasannya dalam mengambil keputusan. Teori legitimasi adalah persepsi atau asumsi bahwa tindakan yang diinginkan adalah tepat, atau sesuai dalam sistem yang dibangun di atas norma sosial, nilai, kepercayaan, dan definisi (Santoso & Raharjo, 2021).…”