2015
DOI: 10.13170/depik.4.3.2888
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Distribusi mikroplastik pada sedimen di Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara

Abstract: <p><strong><em>Abstract.</em></strong><em> </em><em>The distribution of microplastic was studied in the Muara Badak districts Kutai Kartanegara regency in May 2015. Sediment samples were taken from four stations that represent residential, in mangrove, near the beach and away from residential areas. Sediment samples were taken using the pipe at a depth of 0-10 cm - 10-20 cm, then the observed and calculated abundance of microplastic. The results showed that the t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
10
0
9

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 26 publications
(19 citation statements)
references
References 5 publications
0
10
0
9
Order By: Relevance
“…Kelimpahan rata-rata mikroplastik yang tinggi pada hilir dapat disebabkan dari intensitas aktivitas yang dilakukan di sepanjang aliran sungai dari hulu hingga hilir, seperti kegiatan domestik, industri, memancing serta banyaknya pemukiman yang telah menempati di kawasan bantaran sungai. Limbah atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan pada sepanjang daerah aliran sungai yang masuk ke dalam Mikroplastik bentuk ber merupakan mikroplastik yang terbanyak ditemukan dengan karakteristik yang dimiliki yaitu seperti tali dan juga berasal dari serat kain sintetis, maupun fragmentasi monolamen jaring ikan (Dewi et al, 2015) . Fiber berasal dari kain sintetis yang terlepas akibat pencucian pakaian, jala ikan, bahan baku industri, alat rumah tangga, maupun pelapukan produk plastik.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kelimpahan rata-rata mikroplastik yang tinggi pada hilir dapat disebabkan dari intensitas aktivitas yang dilakukan di sepanjang aliran sungai dari hulu hingga hilir, seperti kegiatan domestik, industri, memancing serta banyaknya pemukiman yang telah menempati di kawasan bantaran sungai. Limbah atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan pada sepanjang daerah aliran sungai yang masuk ke dalam Mikroplastik bentuk ber merupakan mikroplastik yang terbanyak ditemukan dengan karakteristik yang dimiliki yaitu seperti tali dan juga berasal dari serat kain sintetis, maupun fragmentasi monolamen jaring ikan (Dewi et al, 2015) . Fiber berasal dari kain sintetis yang terlepas akibat pencucian pakaian, jala ikan, bahan baku industri, alat rumah tangga, maupun pelapukan produk plastik.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Sedangkan mikroplastik bentuk fragment berasal dari hasil fragmentasi sampah makro (Andrady, 2011). Fragment dapat berasal dari potongan botol minuman dan makanan, potongan pipa, serta plastik keras (Dewi et al, 2015). Fragment memiliki tekstur yang lebih kaku, kuat dan sudutsudutnya memiliki bentuk yang tidak beraturan dengan tepian yang tajam (Ebere et al, 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Three sediment samples at each station were taken randomly in a 50x50 cm square plot between one and three meters from the riverbank (Dewi et al 2015). Sediment sampling was carried out with a pipe diameter of 4 inches or 10.16 cm and a depth of 10 cm, then put into a glass bottle and tightly closed.…”
Section: Research Proceduresmentioning
confidence: 99%
“…The filtered microplastic was then accommodated in a petri dish and identified visually with a binocular microscope, and the images were recorded with the aid of a microscope camera. The total number of microplastic particles per sediment sample will be calculated for their abundance in particles kg -1 dry sediment (Dewi et al 2015). The type of polymer in each area will be validated using the Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) test by identifying wave crests with their constituent monomers (Utami et al 2021a).…”
Section: Research Proceduresmentioning
confidence: 99%
“…Mikroplastik ditemukan juga di perairan sebalah barat daya Sumatra (Cordova dan Wahyudi, 2016). Menurut Dewi et al (2015), melaporkan ditemukan tiga tipe mikroplastik yaitu fragmen, fiber dan film di Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Pantai Kartini Jepara merupakan pantai yang banyak digunakan untuk aktivitas wisata, perikanan maupun terdapat aliran muara sungai yang membawa limbah plastik, sehingga penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan mikroplastik pada sedimen di Pantai Kartini, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.…”
Section: Pendahuluanunclassified