2021
DOI: 10.5937/ekopolj2104961r
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Distribution of agricultural lands and land ownership in Russia

Abstract: Among the countries of the world, Russia is one of the richest in agricultural land. However, a quantitative advantage is poorly transformed into a qualitative one. As a result, there has been a gradual decrease in productive land, a decline in crop yields, the use of highly productive lands as less valuable land categories, and land degradation. These negative processes cause severe damage to both the agricultural sector and the country's economy as a whole. One of the reasons for such drawbacks is the underd… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(1 citation statement)
references
References 23 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini menegaskan perlunya strategi pengelolaan lahan yang berkelanjutan dalam sistem bisnis perkebunan, terutama di sektor-sektor seperti padi, karet, dan kelapa sawit. Dengan mengintegrasikan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan, bisnis perkebunan dapat beradaptasi dengan lebih baik yang pada akhirnya berkontribusi pada keberlanjutan jangka panjang (Ryazantsev & Ivolga, 2021). Nilai signifikansi variabel interaksi antara Komposisi Usia Prima dengan Sertifikat Perkebunan Kelapa Sawit adalah sebesar 0,000 dan nilai ini lebih kecil dari 0,050 (0,000 < 0,050), nilai t adalah sebesar -4,291 dan nilai ini memiliki arah negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sertifikat Perkebunan Kelapa Sawit mampu memoderasi pengaruh negatif di hubungan antara variabel Persentase Komposisi Usia Prima terhadap Tingkat Pertumbuhan Keberlanjutan (H4a tidak terbukti).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Hal ini menegaskan perlunya strategi pengelolaan lahan yang berkelanjutan dalam sistem bisnis perkebunan, terutama di sektor-sektor seperti padi, karet, dan kelapa sawit. Dengan mengintegrasikan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan, bisnis perkebunan dapat beradaptasi dengan lebih baik yang pada akhirnya berkontribusi pada keberlanjutan jangka panjang (Ryazantsev & Ivolga, 2021). Nilai signifikansi variabel interaksi antara Komposisi Usia Prima dengan Sertifikat Perkebunan Kelapa Sawit adalah sebesar 0,000 dan nilai ini lebih kecil dari 0,050 (0,000 < 0,050), nilai t adalah sebesar -4,291 dan nilai ini memiliki arah negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sertifikat Perkebunan Kelapa Sawit mampu memoderasi pengaruh negatif di hubungan antara variabel Persentase Komposisi Usia Prima terhadap Tingkat Pertumbuhan Keberlanjutan (H4a tidak terbukti).…”
Section: Metode Penelitianunclassified