Recirculation drying process ofmaterial on pneumatic conveying recirculated dryer (PCRD)are
ABSTRAKProses pengeringan bahan secara resirkulasi pada pneumatic conveying recirculated dryer (PCRD) sangat rumit dan tidak linier, sehingga sulit untuk memprediksi kadar air akhir bahan sesuai dengan yang disyaratkan. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model jaringan syaraf tiruan (JST) untuk memprediksi kadar air akhir bahan pada mesin PCRD. Pada penelitian ini telah dirancang mesin PCRD dengan variasi variabel secara resirkulasi dan aplikasi Graphical User Interface (GUI) JST menggunakan software Neural Network Toolbox pada software komputer. Model JST dirancang menggunakan struktur jaringan yang terdiri dari 11 neuron input, hidden multilayer, dan satu neuron output dengan algoritma pembelajaran backpropagation. Pelatihan dan pengujian model menggunakan data observasi masing-masing sebanyak 54 dan 27 set data. Uji validitas model memperoleh nilai r 2 latih sebesar 0,99 atau 99%, dan r 2 uji sebesar 0,96 atau 96%. Hal ini menunjukkan bahwa model sangat valid digunakan untuk memprediksi kadar air akhir bahan pada mesin PCRD. Optimasi model JST pada proses pelatihan mempunyai nilai RMSE sebesar 0,118% wb, MAE 0,056% wb dan MRE 0,644%. Nilai optimasi model JST pada proses pengujian adalah RMSE sebesar 0,226% wb, MAE 0,129% wb dan MRE 1,496%.Kata kunci: prediksi, kadar air, model, pneumatic conveying recirculated dryer, jaringan syaraf tiruan
PENDAHULUANPneumatic conveying recirculated dryer (PCRD) adalah pengembangan dari pneumatic conveying dryer (PCD) atau flash dryer dan umumnya digunakan pada industri pengeringan bahan-bahan tepung. Mesin PCRD pada umumnya dilengkapi unit penggilingan (milling) dan resirkulasi bahan (manifold). Waktu tinggal bahan pada mesin PCRD adalah 30-300 detik (Cristiansen dan Sardo, 2001;Frosterud et al., 2011). Pada penelitian ini telah dikembangkan mesin PCRD dengan merancang manifold berbentuk siklon resirkulasi yang dilengkapi blower sentrifugal untuk meresirkulasi dan memisahkan bahan basah dengan kering. Siklon resirkulasi bahan tersebut, dihubungkan secara seri dengan siklon output bahan. Pemisahan bahan basah dan kering pada siklon resirkulasi sangat menentukan tingkat kadar air akhir bahan yang dihasilkan selama proses pengeringan. Kadar air akhir bahan adalah salah satu parameter untuk menentukan keberhasilan proses pengeringan.