Latar belakang. Informasi keterlibatan ginjal pada penyandang talasemia-β mayor anak masih sedikit. Disfungsi ginjal dipengaruhi berbagai faktor seperti anemia kronis, hipoksia kronis, dan hemosiderosis. Neutrophil gelatinase associated lipocaline urin (NGALu) merupakan penanda biologis dini yang sensitif dan spesifik terhadap gangguan ginjal. Tujuan. Menilai disfungsi ginjal pada penyandang talasemia-β mayor anak menggunakan NGALu.Metode. Penelitian dengan rancang potong lintang dilaksanakan Oktober–November 2018. Subjek adalah penyandang talasemia β mayor anak di RS. Hasan Sadikin yang menggunakan kelasi besi deferiprondan dipilih secara consecutive sampling. Heteroanamnesis pada orang tua mengenai riwayat penyakit dan frekuensi transfusi. Terhadap subjek penelitian dilakukan pemeriksaan feritin serum, kreatinin serum, dan NGALu. Uji statistik menggunakan uji korelasi rank Spearman dengan nilai kemaknaan p<0,05.Hasil. Sebanyak 71 subjek yang memenuhi kriteria penelitian, terdiri dari 46 laki-laki dan 25 perempuan. Kadar rerata kreatinin serum 0,38±0,08 mg/dL, median feritin 2897,1 ng/mL, median NGALu 13,8 ng/mL. Peningkatan kadar NGALu ditemukan 11 (15%) subjek. Didapatkan korelasi negatif antara frekuensi transfusi dan kadar NGALu (r= -0,294, p=0,006). Tidak terdapat korelasi baik antara feritin serum dengan kreatinin serum maupun feritin serum dan NGALuKesimpulan. Disfungsi ginjal sudah terindikasi terjadi pada penyandang talasemia-β mayor anak.