2021
DOI: 10.25008/altifani.v1i3.147
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Bahaya Sex Bebas di Madrasah Aliyah As’adiyah Lapai, Kec. Ngapa, Kolaka Utara

Abstract: Kesehatan reproduksi adalah suatu cara untuk mencegah dan menyelesaikan masalah kesehatan reproduksi, seperti kesehatan fisik, mental dan sosial serta penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.  Pendidikan kesehatan reproduksi sangat perlu dilakukan, terutama dikalangan remaja. Hal inii dikarenakan pada masa remaja, terjadi peralihan dari masa anak-anak menuju ke tahap dewasa. Begitu banyaknya perubahan yang dialami remaja, baik fisik maupun psikologisnya, membuat remaja acapkali mengalami berbag… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 9 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Tingginya rasa keingintahuan remaja menjadi salah satu penyebab terjadinya penyimpangan seksual di remaja (Alang et al, 2021;Aziz et al, 2020;Lidiawati et al, 2020). Meningkatnya perubahan perilaku pada remaja tersebut menimbulkan kekhawatiran pada orang tua terhadap anaknya yang menjadi sasaran terhadap kejahatan sosial (Anjelina, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Tingginya rasa keingintahuan remaja menjadi salah satu penyebab terjadinya penyimpangan seksual di remaja (Alang et al, 2021;Aziz et al, 2020;Lidiawati et al, 2020). Meningkatnya perubahan perilaku pada remaja tersebut menimbulkan kekhawatiran pada orang tua terhadap anaknya yang menjadi sasaran terhadap kejahatan sosial (Anjelina, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan hasil dari survei nasional kesehatan tahun 2019 didapatkan sebanyak 5,32% remaja pernah berhubungan seksual, sekitar 3,6% remaja laki-laki mengaku telah melakukan hubungan seksual pranikah lebih dari satu pasangan dan 1,72 % remaja perempuan melakukan hubungan seksual dengan pasangannya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Faktor penyebab tingginya kasus perilaku seksual pranikah pada remaja karena cinta dengan pasangan atau suka sama suka sebanyak 47 %, 30% melakukan hubungan karena penasaran atau rasa ingin tahu, 16% melakukan hubungan karena terjadi tanpa sengaja dan sebanyak 3 % terjadi karena dipaksa oleh pasangan atau pengaruh dari teman (Alang et al, 2021;Rahmawati, 2021;Retnowati, 2020). Tingginya perilaku seksual pranikah di Indonesia menjadi fenomena yang mengancam para remaja baik di perkotaan maupun di pedesaan tanpa memandang agama, suku maupun latar belakang lainnya, sehingga hal ini menjadi sebuah tren di kalangan remaja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Minat seksual remaja yang meningkat akibat kematangan seksual ini dapat menimbulkan akibat yang kurang baik dan mengarah pada seks bebas jika tidak mendapatkan pendampingan yang tepat (Ningsih, 2022). Ketidaktahuan remaja tentang bahaya dan perilakunya dapat metidakibatkan sejumlah masalah, termasuk masalah kesehatan reproduksi, kehamilan di luar nikah dan infeksi menular seksual (IMS) (Alang, Hastuti, Fitri, & Hamdani, 2021;Fauziyah & Azizah, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masa remaja adalah masa penuh gejolak, menyukai petualangan, tantangan dan memiliki tingkat rasa penasaran yang tinggi terhadap berbagai hal sehingga sering ingin mencoba-coba hal yang baru, tidak terkecuali pada seks. Hal inilah yang menyebabkan usia remaja menjadi usia yang rentan untuk dapat bertindak diluar kebiasaan manusia pada umumnya, seperti melakukan sex pranikah (Alang et al, 2021). Walaupun pada masa remaja biasanya mengalami pubertas dan pencarian jati diri yang menampilkan berbagai gejolak emosi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masa remaja banyak hal yang diaktualisasikan tanpa melibatkan keluarga atau menarik diri dari keluarga.…”
Section: Pendahuluanunclassified