2023
DOI: 10.47647/alghafur.v2i1.1048
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Edukasi Pemilihan Jajanan Sehat Pada Siswa Siswi Sekolah Dasar Negeri Iboih Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie

Abstract: Kebiasaan anak usia sekolah mengkonsumsi jajanan merupakan hal yang sering dijumpai diberbagai tingkat sosial ekonomi masyarakat. Makanan jajanan di lingkungan sekolah yang memiliki warna dan bentuk yang menarik menjadi pilihan anak tanpa mereka memperhatikan nilai gizi, kebersihan dan dampak bagi kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat melalui kegiatan penyuluhan tentang pemilihan jajanan sehat di lingkungan sekolah dan dampaknya bagi kesehatan, Dengan pelaksanaan kegitan in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Berdasarkan Survey yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2013 di 30 kota di Indonesia menunjukkan dari 7.200 sampel makanan jajanan anak sekolah dasar yang diambil dari 990 pedagang makanan ternyata ditemukan 1.720 makanan jajanan (23,89%) tidak memenuhi syarat kesehatan. Penyebab sampel tidak memenuhi syarat antara lain karena menggunakan bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan, menggunakan bahan tambahan pangan melebihi batas maksimal, mengandung cemaran logam berat melebihi batas maksimal, dan kualitas mutu mikrobiologis yang tidak memenuhi syarat (BPOM RI, 2013).…”
Section: Tahun 2024 [Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat ...unclassified
“…Berdasarkan Survey yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2013 di 30 kota di Indonesia menunjukkan dari 7.200 sampel makanan jajanan anak sekolah dasar yang diambil dari 990 pedagang makanan ternyata ditemukan 1.720 makanan jajanan (23,89%) tidak memenuhi syarat kesehatan. Penyebab sampel tidak memenuhi syarat antara lain karena menggunakan bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan, menggunakan bahan tambahan pangan melebihi batas maksimal, mengandung cemaran logam berat melebihi batas maksimal, dan kualitas mutu mikrobiologis yang tidak memenuhi syarat (BPOM RI, 2013).…”
Section: Tahun 2024 [Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat ...unclassified