Abstract. Nowadays, worm infection is disease that is still faced by society. Diseases caused by these worms occur partly because sanitation in the vicinity is poorly maintained, especially among people with densely populated areas. For preventing or treat these worm infection, anthelmintic are needed that can kill the worms. Using of anthelmintic was sourced from natural materials can be used as an alternative. Indonesia have many types of nutritious plants which are a source of medicinal ingredients, one of which is papaya. This study literature to determine the parts of the papaya plant that have anthelmintic activity, the contained class of secondary metabolites and their mechanism of action as anthelmintics. Based on the results of the study literature, it can be concluded that some parts of the papaya plant are leaves, seeds and stems have the potential as anthelmintics because they can cause death in roundworm on pig. The secondary metabolite compounds that have anthelmintic activity in papaya plant are alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, triterpenoid and phenol. The mechanism action of alkaloid is through suppression of the central nervous system. The mechanism action of flavonoid and saponin is by inhibiting the enzyme acetylcholinesterase which will affect the worm muscles. Tannin work by causing the binding of enzymes produced by roundworm pig for nutrient absorption. Triterpenoid with a polar neutralizing mechanism of action. Phenol work by causing interference with glycoprotein on the surface of worm cells.
Abstrak. Infeksi cacing merupakan masalah kesehatan yang masih dihadapi oleh masyarakat saat ini. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini terjadi antara lain karena sanitasi di sekitarnya kurang terpelihara, terutama pada kalangan masyarakat dengan tempat tinggal padat penduduk. Untuk dapat mencegah atau mengobati infeksi cacing tersebut, diperlukan antelmintik yang dapat membunuh cacing. Penggunaan antelmintik yang bersumber dari bahan alam dapat digunakan sebagai alternatif. Indonesia diketahui memiliki banyak jenis tanaman berkhasiat yang merupakan sumber bahan obat, salah satunya tanaman papaya. Tujuan dari dilakukannya studi literatur ini adalah untuk mengetahui bagian dari tanaman papaya yang memiliki aktivitas antelmintik, golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dan mekanisme kerjanya sebagai antelmintik. Berdasarkan hasil studi literatur dapat disimpulkan bahwa beberapa bagian tanaman pepaya yaitu daun, biji dan batang berpotensi sebagai antelmintik karena dapat menyebabkan kematian pada cacing gelang babi. Golongan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antelmintik pada tanaman pepaya adalah alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid dan fenol. Mekanisme kerja alkaloid dengan melalui penekanan sistem saraf pusat. Mekanisme kerja flavonoid dan saponin dengan menghambat enzim asetilkolinesterase yang akan berpengaruh terhadap otot-otot cacing. Tanin bekerja dengan cara menyebabkan terikatnya enzim-enzim yang dihasilkan oleh cacing gelang babi untuk penyerapan nutrisi. Triterpenoid dengan mekanisme kerja penetralan keadaan polar. Fenol bekerja dengan cara menyebabkan terjadinya gangguan pada glikoprotein di permukaan sel cacing.