Mahasiswa keperawatan alih jenjang dari D3 ke S1 rentan mengalami stress, yang disebabkan tuntutan belajar tinggi. Stres menyebabkan Fatiqu, dimana seseorang tidak memiliki motivasi dan energi. Fatique merupakan gejala umum dari banyak kondisi medis ringan sampai dengan serius, bahkan bisa berujung kematian. Kondisi Fatiqu dapat diminimalisir dengan cara melakukan terapi thought stopping, terapi dengan menghentikan pikiran yang menganggu yang menyebabkan lelah fisik dan psikis. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan efektifitas pemberian terapi trought stopping dan terapi senam lima jari terhadap tingkat Fatiqu pada mahasiswa keperawatan Universitas Sahid Surakarta. Penelitian ini merupakan eksperimental dengan two group pretest dan post test, dengan populasi mahasiswa keperawatan berjumlah 48 dengan pembagian 24 kelompok terapi thought stopping dan 24 kelompok terapi senam lima jari. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan cara membagi 2 kelompok perlakuan, 1 kelompok perlakukan terapi trought stopping dan 1 kelompok perlakukan senam lima jari. Analisa data wilcoxon dan dilanjutkan menggunakan mann whitney untuk mengetahui efektifitas diantara ke 2 intervensi yang diberikan. Responden dilakukan dua kali pengukuran yaitu pre dan post intervensi. Hasil penelitian didapatkan nilai p-value (aymp. Sig 2-tailed) sebesar 0,000 (< 0,05) sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima, pernyataan tersebut menunjukkan adanya perbedaan antara terapi thought dan senam lima jari terhadap tingkat fatique mahasiswa alih jenjang. Terapi tought stoping dinyatakan lebih efektif dibandingkan terapi senam lima jari