Pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi gangguan tidur paling sering terjadi karena tingkat stres yang tinggi bisa memicu menurunnya kesehatan. selain stres, pola tidur yang buruk juga dapat mempengaruhi kebugaran tubuh seseorang. Laporan Riskesdas (2018) angka kejadian gangguan emosional (stres) pada kelompok usia ≥ 15 tahun sekitar 8,9%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stres dan pola tidur dengan kebugaran tubuh mahasiswa tingkat akhir program studi S1 Keperawatan kampus 1 di STIKes Kuningan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cros sectional. Populasi sebanyak 178 mahasiswa, dengan teknik simple random sampling, sampel berjumlah 123 responden. Analisa data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukan hampir sebagian besar responden (46,3) mengalami kategori stres sedang, sebagian besar responden (75,6%) mengalami pola tidur yang buruk dan sebagian responden (74,0%) memiliki kebugaran tubuh yang tidak bugar. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,000. Terdapat hubungan antara stres dan pola tidur dengan kebugaran tubuh mahasiswa tingkat akhir program studi S1 Keperawatan kampus 1 di STIKes Kuningan. Diharapkan mahasiswa dapat mengontrol stres dan pola tidur, sehingga mahasiswa dapat memiliki kebugaran tubuh yang bugar.
COVID-19 menjadi pandemi global yang memicu kecemasan terutama pada perawat kritis (IGD dan ICU). Perawat IGD berisiko memiliki kecemasan karena menjadi lini pertama penanganan, sedangkan perawat ICU merawat pasien COVID yang berada di bawah ventilasi mekanis dan memerlukan prosedur invasif seperti suction yang meningkatkan risiko penularan COVID-19. Pengetahuan menjadi dasar perawat melakukan tindakan yang aman dan tepat bagi pasien dan perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan yang terjadi pada perawat kritis. Metode yang digunakan analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian adalah perawat di ruang ICU dan IGD di Rumah Sakit Kabupaten Kuningan Sebanyak 103 perawat yang diambil secara total sampling. Kuesioner tentang pengetahuan COVID-19 dan Hamilton Anxiety Rating Scale menjadi instrumen dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan somer’s d gamma. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar pengetahuan perawat tentang COVID-19 dalam kategori baik sebanyak 97 orang (94,2%) dengan catatan perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang etiologi dan proses transmisi COVID-19, dan memiliki tingkat kecemasan pada kategori tidak ada kecemasan yaitu sebanyak 78 orang (75,7%). Hasil uji statistik didapatkan nilai ρ-value 0,026 dan nilai r = -0,665. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan yang dialami oleh perawat kritis yang ada di Rumah Sakit Kabupaten Kuningan. Perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang COVID-19 guna memiliki mekanisme koping adaptif selama pandemi.
Lima negara dengan kematian tertinggi akibat Covid-19 hingga 31 Juli 2021 sebanyak 196.995.824 orang telah terinfeksi dengan angka kematian mencapai 4.203.926 orang, dimana negara Amerika menduduki urutan pertama dengan jumlah kasus sebesar 35.003.890 dan angka kematian kurang lebih mencapai 612.876 jiwa. Sedangkan negara Indonesia sebagai salah satu negara yang juga terkena wabah ini mencatat sebanyak 3.372.374 yang telah terkonfirmasi dan sebanyak 92.311 orang mengalami kematian akibat Covid-19. Identifikasi faktor risiko kematian akibat penyakit ini akan membantu membuat keputusan yang tepat dan dengan demikian mengendalikan dan meminimalkan kematian akibat pandemi ini. Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk menganalisis penyebab kematian akibat Virus Corona Diseases (Covid-19). Tujuan – Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk menganalisis penyebab kematian akibat Corona Virus Diseases (Covid-19). Desain/metodologi/pendekatan – Tinjauan sistematis dilakukan pada database online Proquest, SCOPUS, dan Science Direct dengan 3 kata kunci berikut "faktor risiko" DAN "mortalitas" DAN "Covid-19" kemudian disaring berdasarkan publikasi khusus pada tahun 2020, dalam bahasa Inggris, teks lengkap, dan jurnal pilihan berdasarkan judul dan abstrak. Hasil – Ada beberapa faktor risiko kematian pada pasien terinfeksi Covid-19. Faktor risiko tersebut perlu dilakukan pengkajian dini dalam menangani pasien Covid-19 untuk meminimalkan risiko kematian akibat covid 19. Diantaranya adalah faktor karakteristik (usia dan jenis kelamin), faktor penyakit kronis (komorbiditas), faktor gizi (obesitas). ) dan faktor hasil laboratorium darah. Faktor yang dapat dikendalikan oleh perawat adalah pengendalian faktor IMT dengan menghitung kebutuhan intake dan output pasien. Kesimpulan – Faktor risiko tersebut perlu dilakukan saat pengkajian awal dalam penanganan pasien Covid 19 untuk meminimalisir risiko kematian akibat Covid 19.
Kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif dei tercapainya tujuan dari organisasi. Gaya kepemimpinan suatu seni dan proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lan agar mereka memiliki motivasi untuk mencpai tujuan yang hendak di capai dalam situasi tertentu. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit kuningan medical center. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Populasi penelitian ini adalah perawat pelaksana di Rumah Sakit Medical Center sebanyak 57 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan koefisien korelasi rank spearman. Analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar perawat berpendapat tiga tipe gaya kepemimpinan kepala ruangan model demokratis sebanyak 51 responden (89,5%) dan memiliki motivasi sedang sebanyak 20 responden (39,2%). Analisis bivariat dengan nilai kolerasi rank spearman sebesar ρ = 0,284, yang berarti tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja. Hasil penelitian disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis, motivasi kerja tinggi, manajemen rumah sakit baik. Dengan penelitian ini disarankan kepala ruangan memenuhi faktor-faktor pendukung motivasi kerja perawat untuk mempertahankan ataupun meningkatkan motivasi kerja perawat serta kepala ruangan mampu meningkatkan gaya kepemimpinan demokratis yang sesuai dengan prosedur pelayanan sehingga mampu mendorong perawat melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan baik.
Konseling VCT merupakan komponen penting pada layanan Tes HIV, konseling dilaksanakan bagi klien baik sebelum tes, sesudah tes dan selama perawatan HIV. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui efektifitas konseling VCT dalam meningkatkan pengetahuan Pasien HIV di Puskesmas Kecipir Kabupaten Brebes yang diharapkan dengan pengetahuan yang benar, kedepan berdampak terjadi perubahan perilaku pasien HIV terhadap pencegahan dan penularan HIV ke arah yang lebih baik. Desain penelitian ini adalah Menggunakan Quasi-Experimental dengan rancangan One Group Pretest-Posttest design yaitu rancangan pada satu kelompok eksperimen tanpa kelompok kontrol, yaitu dengan memberi beri tes awal (pretes) dan melakukan post tes. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan analisa Univariat menggambarkan tingkat pengetahuan pasien hiv di puskesmas kecipir skor pengetahuan sebelum diberikan perlakuan intervensi memiliki range 19, standar deviasi 6,918, variance 47,857 dan skor pengetahuan sesudah diberikan perlakuan intervensi memiliki range 10, mean 25,83, standar deviasi 3,374, variance 11,385. Analisis Shapiro-Wilk dapat diketahui data penelitian yang meliputi skor pengetahuan sebelum dan setelah konseling dinyatakan tidak normal (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil uji normalitas maka uji komparasi menggunakan uji Wilcoxon dikarenakan syarat uji paired sample t test tidak terpenuhi (data harus normal) dengan didapatkan P value 0,000 pada uji komparasi Wilcoxon yang berarti H0 ditolak, kesimpulanya ada perbedaan yang signifikan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan konseling (0,000 < 0,005).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.